Balangan - (Antaranews Kalsel) - Setelah bencana kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap usai, kini warga Kabupaten Balangan, bersiap menghadapi bencana banjir.
Kepala BPBD Balangan Alive Yoesfah Love mengatakan, hujan yang menguyur wilayah Balangan dalam beberapa hari terakhir, merupakan tanda transisi peralihan ke musim hujan.
Menurut Alive, potensi bencana banjir dan longsor di Balangan memang sudah menjadi agenda tahunan ketika musim hujan. BPBD pun berupaya sedari awal mengantisipasi agar bencana ini tidak begitu banyak berdampak kepada masyarakat.
"Informasi dari BMKG awal musim hujan diperkirakan awal bulan Desember, namun kita sudah siaga, agar dampak banjir maupun longsor janga sampai berdampak banyak kepada warga," jelasnya.
Hampir semua kecamatan yang ada di Balangan memiliki potensi banjir dan longsor, namun tidak menyeluruh, hanya di sebagian desa-desa saja yang terkena musibahnya.
Dan yang perlu diwaspadai selain banjir dan longsor tambah Alive Yoesfah Love, yaitu angin kencang yang bisa mengakibatkan bencana dan kerusakan seperti angin puting beliung.
"Selain itu puting beliung dan angin kencang menjadi kewaspadaan baru, pasalnya pertama kali sempat terjadi kemarin di Batumandi," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala BPBD Balangan Alive Yoesfah Love mengatakan, hujan yang menguyur wilayah Balangan dalam beberapa hari terakhir, merupakan tanda transisi peralihan ke musim hujan.
Menurut Alive, potensi bencana banjir dan longsor di Balangan memang sudah menjadi agenda tahunan ketika musim hujan. BPBD pun berupaya sedari awal mengantisipasi agar bencana ini tidak begitu banyak berdampak kepada masyarakat.
"Informasi dari BMKG awal musim hujan diperkirakan awal bulan Desember, namun kita sudah siaga, agar dampak banjir maupun longsor janga sampai berdampak banyak kepada warga," jelasnya.
Hampir semua kecamatan yang ada di Balangan memiliki potensi banjir dan longsor, namun tidak menyeluruh, hanya di sebagian desa-desa saja yang terkena musibahnya.
Dan yang perlu diwaspadai selain banjir dan longsor tambah Alive Yoesfah Love, yaitu angin kencang yang bisa mengakibatkan bencana dan kerusakan seperti angin puting beliung.
"Selain itu puting beliung dan angin kencang menjadi kewaspadaan baru, pasalnya pertama kali sempat terjadi kemarin di Batumandi," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015