Bank Indonesia Wilayah Kalimantan terus berupaya meningkatkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program digitalisasi UMKM dengan tema UMKM naik kelas go digital dan go global.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Imam Subarkah di Banjarmasin Jumat mengatakan, dukungan tersebut antara lain diwujudkan dengan pelaksanaan "Pagelaran UMKM Karya Kreatif Borneo".

Melalui program yang digelar selama Februari 2022 di seluruh wilayah Kalimantan tersebut, diharapkan akan mampu meningkatkan potensi dan daya saing UMKM untuk bisa go digital dan go global.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia seluruh wilayah Kalimantan untuk mendukung UMKM naik kelas yaitu "onboarding" UMKM untuk mendukung target harvesting seribu UMKM secara BI-Wide, showcasing UMKM, capacity building, business matching, kurasi UMKM, seminar dan talkshow serta berbagai kegiatan lainnya.

Selain itu, juga dilaksanakan program Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) di Kalimantan Timur, sejak 15 – 24 Februari 2022 diisi dengan "Business Matching Pembiayaan, Capacity Building Sertifikasi Halal, Seminar Mengenai Ekspor, On-Boarding dan Kurasi UMKM, serta diakhiri dengan kegiatan webinar: Peran Fintech dalam Inklusi Keuangan.

Khusus di Kalimantan Barat dilaksanakan pada 25 Februari 2022 diisi dengan "Capacity Building" mengenai Perempuan Entrepreneuer di era digital.

Sedangkan di Kalimantan Utara kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Februari 2022 yang diisi dengan kegiatan "showcase" UMKM, capacity building, diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi, dan sosialisasi Nikmat Pemakaian QRIS bagi Pelaku Usaha.

Selanjutnya, di Kalimantan Tengah kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2022 diisi dengan capacity building mengenai sertifikasi halal dan pemasaran digital.

Di Balikpapan, Kalimantan Timur, kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2022 diisi dengan talkshow mengenai Digital UMKM & Green Financing dan Launching Website "Gerbang Pembiayaan UMKM Borneo".

Sedangkan untuk wilayah Kalimantan Selatan kegiatan dimulai dengan pre event kurasi UMKM tanggal 27 hingga 28 Januari 2022 yang diikuti oleh sekitar 500 UMKM di bidang fashion, accessories, home décor, food and beverage dengan hasil 65 UMKM lolos kurasi.

Program dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan dari tanggal 17 hingga 25 Februari 2022 meliputi capacity building pembuatan photo produk menggunakan smartphone, workshop on-boarding yang diikuti 65 UMKM.

Kemudian, pemberian motivasi kepada UMKM, sosialisasi penjualan produk UMKM melalui lelang oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, business matching pembiayaan dengan perbankan yang diikuti 17 UMKM.

Kegiatan dilanjutkan dengan talkshow mengenai sertifikasi halal dan sertifikasi nutrisi, diakhiri dengan diskusi mengenai urgensi & tantangan sistem pembayaran non tunai, serta sosialisasi mengenai cinta dan bangga rupiah.

Menurut Imam, melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan ke depan UMKM Kalimantan akan bisa mengejar ketertinggalan dan memperluas pasar bukan hanya pada tingkat nasional tetapi juga internasional.

Imam juga menyampaikan, melalui berbagai sosialisasi yang terus dilakukan, kini UMKM di wilayah Kalimantan juga sudah mulai mengikuti berbagai program digitalisasi keuangan.

Hal tersebut, ditunjukkan dengan pertumbuhan merchant atau kelompok yang berperan sebagai penjual barang dan/atau jasa yang memiliki physical store atau bentuk usaha toko fisik maupun toko online yang menggunakan fasilitas digital baik QRIS, RTGS, SKNBI, ATM, kartu kredit dan E-Commerce.

Berdasarkan data, kata Imam, hingga 31 Januari 2022, kontribusi Wilayah Kalimantan terhadap jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara nasional sebesar 4,7% atau sebesar 714.170 merchant dari total secara nasional sebanyak 15.195.453 merchant.

QRIS adalah seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS

Adapun penyebaran merchant QRIS di Kalimantan yaitu, Kalimantan Timur, 243.025 merchant, Kalimantan Selatan 177.572 merchant, Kalimantan Barat, 162.369 merchant. Kalimantan Tengah, 102.227 merchant dan Kalimantan Utara 28.977 merchant.

"Sumbangan Kalsel terhadap jumlah merchant QRIS di Kalimantan sebesar 24,8%," katanya.

Khusus Kalsel, kata dia, hingga 31 Januari 2022, jumlah merchant QRIS di Kalsel sebesar 177.572 tersebut meningkat sebesar sebesar 2,3% dibandingkan posisi Desember 2021 yang tercatat sebesar 173.624 merchant dan di dominasi oleh kategori usaha mikro.

"Hal tersebut Sejalan dengan peningkatan akseptasi masyarakat akan penggunaan transaksi berbasis digital di Kalimantan Selatan," katanya.

Sedangkan untuk transaksi Real-Time Gross Settlement (RTGS) di Kalsel pada Desember 2021 secara volume meningkat sebesar 11,82% dibandingkan bulan sebelumnya.

Selanjutnya transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada Desember 2021, baik secara nominal maupun volume, terpantau meningkat, masing-masing sebesar 20,47% dan 16,96%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Transaksi ATM Debet di Kalsel pada Desember 2021 baik secara nominal maupun volume mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, masing-masing meningkat sebesar 10,11% dan 8,42%.

Selanjutnya, nominal transaksi kartu kredit pada Desember 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 9,95% dibandingkan bulan sebelumnya.

Adapun dari data nominal dan volume transaksi e-commerce di Kalsel pada Desember 2021 mengalami peningkatan sebesar 7,21% dan 11.39% dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi dan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru 2022.

Menurut Imam saat ini, jumlah UMKM di Kalsel tercatat sebanyak 461.762 dan mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalsel sebesar 61,05 persen.

Selain itu, UMKM turut menyerap tenaga kerja di provinsi kaya tambang batu bara ini, hingga 54,81% atau sebanyak 1,16 juta pekerja.

UMKM, kata dia, juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, sektor UMKM merupakan sektor yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah maupun pihak lain, untuk bisa melewati badai pandemi COVID-19.

"Saya harap, melalui program Karya Kreatif Borneo, menjadi bentuk integrasi pengemebangan UMKM Kalsel. Pemerintah sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini," katanya.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022