Seorang remaja laki-laki (14) di kecamatan Binuang Kabupaten Tapin nekat naik tower  base transceiver station (BTS) gara-gara permintaannya untuk dibelikan sepeda motor belum bisa dipenuhi oleh oran tuanya.

Remaja yang baru putus cinta itu, sebelumnya  meminta uang dan kendaraan kepada orang tuanya, namun keinginan belum bisa dipenuhi.

Bocah itu menaiki tower pada Minggu (26/12) sejak pukul 13.00,  dan turun pada pukul 15.00, setelah pihak Polsek, Koramil, BPBD, Damkar, relawan gabungan, warga setempat, orang tua hingga mantan pacar membujuk agar remaja tersebut untuk segera turun. 

Kapolsek Binuang IPTU Bara Pratama Maha Putra berpesan  agar jangan lagi melakukan tindakan itu, begitupun untuk masyarakat di wilayah hukumnya agar tidak meniru perbuatan tersebut. 

"Apabila bunuh diri belum tentu segala luka dan sakit itu selesai. Kehidupan bisa saja akan lebih baik ke depannya," ujarnya.

Bunuh diri, dikatakan Bara, bukan solusi untuk menyelesaikan masalah, malah sangat merugikan dan membuat orang orang di sekitar merasakan kesedihan. 

"Jangan berbuat nekat hanya karena emosi sesaat, semua akan indah pada waktunya, asalkan kita mau berusaha. Bunuh diri adalah perbuatan yang sangat keliru," ujarnya. 

Terlebih, dalam pandangan agama, kata Bara, jelas  tindakan bunuh diri tidak diperbolehkan. 

"Apa yang terjadi hari ini adalah pelajaran bagi kita semua. Untuk adik kita yang hari ini tadi khilaf, tolong jangan lakukan perbuatan serupa," pesannya. 


 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021