Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kalangan Legislatif Kotabaru, Kalimantan Selatan, mempertanyakan pengalihan fungsi Pelabuhan Pangkalan Pelelangan Ikan Kotabaru yang sejak selesai dibangun setahun lalu belum dioperasikan.


Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Mukhni AF, di Kotabaru, Rabu mengatakan, sampai saat ini keberadaan PPI Kotabaru belum difungsikan sehingga belum dapat menjadikan pemasukan daerah dari sektor ini (perikanan).

"Kami mengetahui keberadaan PPI Kotabaru masih belum difungsikan untuk bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan, tapi justru tempat tambatnya kapal-kapal dari sejumlah instansi diantaranya KPPP," kata Mukhni.

Selain itu juga kerap digunakan untuk kapal dinas seperti TNI AL dan Polair, sehingga nelayan enggan menggunakan fasilitas tersebut dalam membongkar hasil tangkapannya dan lebih memilih di pasar.

Menurut dia, bukan tidak boleh kapal-kapal pemerintah itu tambat di pelabuhan PPI, tapi hendaknya instansi berwenang mengatur bagaimana agar fasilitas yang dibangun dari uang rakyat itu bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

Karena dengan tidak dioperasikannya PPI sebagaimana fungsi yang sebenarnya, maka peluang mendapatkan pemasukan bagi daerah juga akan terhambat.

Oleh karenanya, perlu dilakukan langkah serius pemerintah daerah yang dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

"Tujuannya adalah, mengembalikan fungsi yang sebenarnya atas keberadaan PPI Kotabaru, yang secara otomatis berarti berusaha meningkatkan pemasukan bagi daerah," terang Mukhni.

Diketahui sebelumnya, legislatif Kotabaru mendesak DKP setempat agar belajar dalam pengelolaan Pusat Pelelangan Ikan (PPI) di Kota Makassar Sulawesi Selatan yang dinilai maju dan produktif.

"Dengan biaya operasional tidak lebih dari Rp100 juta, namun mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan PPI hingga Rp1 miliar," kata Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Mukhni AF di sela-sela kunjungan kerja di PPI Makassar, Rabu.

Menurut dia, kondisi sebaliknya di Kotabaru, dengan segala fasilitas yang cukup, seperti keberadaan pelabuhan Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI) Kotabaru Sungai Paring yang sudah setahun selesai dibangun, namun hingga kini belum dioperasikan.

  Atas kondisi tersebut, daerah belum bisa optimal mendapatkan PAD dari sektor ini, sehingga terkesan tidak ada peningkatan.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015