Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan Muharram meminta pemerintah, baik tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota agar segera membantu petani yang mengalami kekeringan.


"Bantuan itu terutama terhadap petani yang kini terancam atau sedang menghadapi kekeringan pertanaman padi yang sudah mau berbunga (lagi bunting) dan mendekati berbuah," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.

Sebab, menurut Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kalsel tersebut, kalau bantuan itu terlambat bisa mengakibatkan puso atau gagal panen, karena tak menghasilkan buah padi.

Selain itu, kegagalan panen tersebut juga bisa berdampak pada produksi padi Kalsel, yaitu minimal tidak mencapai target, lanjut Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Kalsel tersebut.

"Kalau memungkinkan bantuan sesuai petunjuk atau keinginan petani sendiri, misalnya seperti pembuatan sumur bor dan pemberian mesin pompa," saran wakil rakyat bergelar dokterandus dan juga seorang tani itu.

"Karena petani sendiri yang mengerjakan dan mengetahui bagaimana cara mengatasi kekeringan persawahan atau tanaman padi merekan," demikian Muharram.

Sementara data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel menunjukkan, sawah di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota yang kini mengalami kekeringan mencapai ratusan hektare (ha).

Namun pihak dinas pertanian itu memperkirakan, walau Kalsel juga mengalami kekeringan tapi tetap akan surplus, karena padi lahan lebak bisa tanam dan menghasilkan saat murim kemarau.

Selain itu, sebagian petani sudah panen sebelumnya musibah kekeringkan provinsi yang sebagian besar penduduk berusaha tani, seperti di daerah Anjir Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel.

Kalsel menduduki urutan kesepuluh dari provinsi di Indonesia yang ditetapkan pemerintah sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015