Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Musim kemarau membawa berkah bagi petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan karena panen ikan lokal cukup melimpah.


Ketua Kelompok Pembudidaya Perikanan (Pokdakan) Baruh Makmur Haji Haris di Amuntai Kamis mengatakan panen ikan hasil budidaya kolam dan keramba bersamaan dengan banjir panen ikan lokal yang ditangkap diperairan rawa.

"Karena ikan lokal membanjiri pasaran mengakibatkan harga ikan hasil budidaya dijual dengan harga standar meski hasil panen cukup melimpah," ujar Haris.

Haris mengatakan jenis ikan lokal seperti Haruan (Gabus), Sepat Siam, Pepuyu, Kerandang dan Tauman kini tengah membanjiri pasar ikan.

Petani yang tinggal di lahan rawa yang cukup luas seperti di Wilayah Kecamatan Danau Panggang dan Paminggir lebih mudah menangkap Ikan lokal dimusim kemarau karena air tengah surut.

Haris menuturkan, sebagian petani sudah menyiapkan kolam beje yang berfungsi menampung ikan di perairan rawa yang mulai surut.

"Kolam beje ini menjadi semacam perangkap bagi ikan yang mulai mencari lokasi air dalam karena air rawa mulai susut," katanya.

Sehingga dari kolam beje inilah, lanjutnya petani banyak memperoleh hasil tangkapan ikan lokal disamping usaha penangkapan ikan lainnya.

Meski selama musim kemarau panen ikan budidaya seperti Ikan Patin dan Nila juga melimpah namun harga jual ikan budidaya tidak bisa dinaikan karena penjualan ikan lokal hasil tangkapan nelayan juga melimpah.

Harga jual Ikan Patin hasil budidaya kolam rawa milik Pokdakan Baruh Makmur Desa Palimbang Sari berkisar Rp16000 hingga Rp16500 per kilogram.

"Biasanya pembeli langsung datang ke desa kami membeli Ikan Patin dalam jumlah besar dengan harga standar perkilo Rp16500," tutur Haris.

Namun melimpahnya hasil budidaya Ikan Patin di kolam rawa karena debit air rawa yang tidak pernah kering membuat produksi Ikan Patin di kawasan kota ikan (minapolitan) di Kabupaten HSU bisa menjadi penyangga pasokan kebutuhan terhadap Ikan Patin di Kalimantan Selatan, khususnya dikawasan banua enam./ Eddy Abdillah


Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015