Proses pembangunan pabrik baja di kawasan pengembangan ekonomi terpadu Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan telah selesai 91 persen dan diperkirakan akhir tahun ini bisa operasional.
Hal tersebut disampaikan staf ahli Gubernur Kalimantan Selatan Hadi Susilo di Banjarmasin, Selasa ditemui di ruang kerjanya.
Menurut dia, dari hasil monitoring yang dilakukan timnya ke Tanah Bambu beberapa waktu lalu, pembangunan gedung pabrik Meratus Jaya Iron Steel (MJIS) telah selesai 91 persen.
Sedangkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 2 X 14 megawatt yang akan dimanfaatkan untuk mendukung energi industri tersebut telah selesai 50 persen.
"Kita sangat mendukung rencana operasional pabrik agar bisa terlaksana pada akhir tahun ini," katanya.
Dengan terbangunnya pabrik baja tersebut, kata dia, akan membawa dampak ekonomi cukup besar bagi warga sekitar.
Selain itu, kata Hadi, juga akan mengurangi pengangguran dalam jumlah besar.
Bukan itu saja, dari pembangunan pembangkit tersebut MJIS juga akan menyumbangkan kelebihan energi listrik sekitar 18 megawatt untuk kepentingan masyarakat dengan cara menjualnya ke PLN.
Menurut Hadi, dari pembangkit yang dibangun sebesar 28 megawatt PT MJIS hanya memanfaatkan 6 megawatt sehingga sisanya 18 megawatt bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Terbangunnya pabrik tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah provinsi agar hasil sumber daya alam Kalsel tidak dijual berupa bahan mentah tetapi barang jadi maupun setengah jadi," katanya.
Dari pabrik yang dibangun di lahan seluas 200 hektare tersebut, akan menghasilkan sekitar 315 ribu ton spon iron sebagai bahan baku pembuatan baja.
Spon-spon tersebut, kata Hadi akan dikirim dan diolah ke pabrik baja di Cilegon.
Melancarkan pembangunan tersebut, Pemprov juga telah mengalokasikan dana untuk pembangunan jalan sepanjang 2 kilometer di lokasi Kapet yang kini rusak berat./B
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011