Kepala Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara ,(HSU) Kalimantan Selatan Fajeri Ripani mengatakan sejumlah objek wisata didaerah sudah lama dibuka tapi dengan penerapan Protokol Kesehatan (Protkes).

"Objek wisata sudah beroperasi kembali di masa Pandemi sejak awal tahun kemaren, namun tentu saja dengan penerapan prokotol kesehatan yang cukup ketat," ujar Fajeri Ripani di Amuntai, Jum'at.

Fajeri mengatakan, pengawasan penerapan Protokol kesehatan dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata bekerja sama dengan satuan tugas penanganan COVID-19 di masing-masing desa.

Diterangkan, protokol kesehatan dianjurkan disetiap objek wisata melalui penempelan stiker, spanduk dan sebagainya, seperti pemberitahuan wajib mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan sebagainya.

Objek wisata seperti Situs Candi Agung di Kota Amuntai hampir tak pernah sepi dari kedatangan wisata lokal, sehingga objek wisata ini selalu menjadi sorotan dalam penerapan protkes.

Plh Kepala UPT Candi Agung Ismail mengatakan, untuk Senin dan Selasa paling banyak 50 orang pengunjung, Rabu dan Kamis 70 sampai 100 pengunjung,  Sabtu berkisar sampai 100 -300 pengunjung.

"Paling banyak Minggu bisa mencapai 500 pengunjung. jumlah pengunjung kami hitung berdasarkan hasil setoran karcis perminggu," kata Ismal.

Dikatakan, anggota Satgas COVID-19 seperti personil Polres HSU dan Satpol PP selalu datang ke wisata Candi Agung untuk memantau penerapan Protkes.

Selain Candi Agung dan sejumlah wisata religi diseputar Kota Amuntai juga terdapat objek wisata baru yang dikembangkan seperti objek wisata Swargaloka di Desa Pulantani yang menjual suasana pemandangan rawa dan susur rawa.

Pada 29Juli, Bupati HSU H Abdul Wahid HK meresmikan wisata di Kecamatan Haur Gading ini sebagai ekowisata yang diharapkan bisa mendorong tumbuhnya lokasi wisata serupa di desa lainnya.

Juga tumbuh wisata lain di Desa Banyu Hirang berupa rumah makan apung berbentuk gazebo dengan Titian rawa dan galeri kerajinan anyaman sehingga memadukan wisata kuliner, kerajinan dan susur rawa.

Camat Amuntai Selatan Jumaidi mengatakan, dimasa Pandemi wisata didesanya ini sering mendapat kunjungan wisata lokal, kadang berupa rombongan mahasiswa /pelajar dari daerah lain.

"Bahkan saat ini dilokasi wisata rumah apung kita tambah objeknya agar semakin menarik dikunjungi,"katanya.

Menurutnya wisata bisa berkembang asalkan menerapkan protkes dan promosi melalui media sosial dan memberikan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung dengan fasilitas penunjang yang memadai.

Kabupaten HSU yang wilayahnya hampir 90 persen rawa bisa menjual objek wisata lokal seperti susur rawa, rumah makan dan penginapan apung, kuliner dan kerajinan anyaman yang cukup diburu para wisatawan.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021