Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Nor Hidayat mengatakan, 2.000 hektare lahan sawah petani di daerah tersebut terancam gagal panen karena kekeringan air.

"Kekeringan air di lahan sawah petani harus secepatnya diatasi, kalau tidak maka hal itu berdampak pada produksi padi di daerah ini," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan Tanah Laut Nor Hidayat, Kamis.

Menurut dia, dari laporan yang ada, Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau mengalami kekeringan air di lahan sawah milik petani cukup parah akibat puncak musim kemarau tahun ini.

Diutarakannya, upaya antisipasi yang saat ini sudah dilakukan petani adalah, menggunakan pompa air untuk mengatasi lahan sawah mereka yang mengalami kekeringan air.

  "Pompa air yang sudah dibantu pemerintah kabupaten kepada kelompok tani, dapat digunakan untuk membantu lahan sawah terhindar dari kekeringan," ucapnya.

 Diutarakannya, bagi kelompok petani yang belum memiliki pompa air dan handtraktor bisa meminta bantuan pompa air milik Dinas Petanian, Tanaman Pangan dan Perkabunan Tanah Laut.

  Bagi kelompok tani yang sudah memiliki handtraktor, sebut dia, bisa memodifikasi handtraktor menjadi pompa air untuk mengisi air di lahan sawahnya ketika kekeringan air.

Lebih lanjut dia mengemukakan, target luas tanaman rata-rata padi sawah hinga Juni 2015, seluas 45 ribu hektar, namun hingga saat ini sudah mencapai 51.700 hekta luas tanam padi sawah.

"Kita berharap dalam waktu dekat ini daerah kita mendapatkan kiriman hujan, sehingga lahan sawah seluas 2.000 hektare dapat terselamatkan dari kekeringan air," terangnya.
 
Dia mengimbau, kepada kelompok tani di Kabupaten Tanah Laut untuk menjaga dan mengatisipasi lahan sawahnya dari kekeriangan air, sehigga gagal panen dapat teratasi.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015