Saham-saham Australia tergelincir pada perdagangan Senin pagi, karena saham teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di Wall Street lebih rendah, sementara kerugian besar pada saham operator kasino Star Entertainment semakin membebani indeks acuan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terpangkas 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 7.255,2 poin pada tengah hari, setelah naik dalam dua sesi terakhir.

Saham-saham teknologi merosot hingga 2,9 persen, pelemahan terbesar pada indeks acuan, mengikuti penutupan yang lemah di Wall Street pada Jumat (8/10/2021) setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada September.

Baca juga: Saham Australia naik ke tertinggi satu minggu didorong sektor harga tambang

Beli-sekarang-bayar-nanti Afterpay anjlok sebanyak 4,5 persen, diikuti oleh Xero yang merosot 3,2 persen.

Star Entertainment Group memimpin kerugian individu dengan terjun 20,8 persen setelah laporan media bit.ly/3Ax3yPz menuduh perusahaan melakukan kegagalan tata kelola sistemik, termasuk dugaan memungkinkan pencucian uang dan penipuan skala besar.

Bank empat besar semuanya turun lebih dari 0,8 persen, menyeret indeks keuangan sekitar 0,6 persen lebih rendah.

Sementara itu, Australia bersiap menghadapi lebih banyak infeksi COVID-19 dan rawat inap saat negara itu bergerak ke arah pelonggaran pembatasan secara bertahap, dengan sebagian besar penduduknya mendapatkan vaksinasi terhadap virus tersebut.

Baca juga: Saham Australia ditutup menguat

Sub-indeks energi Australia melawan arah, naik sebanyak 1,4 persen ke level tertinggi sejak Januari karena krisis energi global mendorong harga minyak lebih tinggi.

Pemasok bahan bakar Ampol melonjak 6,1 persen karena rekannya di Selandia Baru Z Energy menyetujui tawaran pengambilalihan 1,97 miliar dolar Selandia Baru (1,37 miliar dolar AS).

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik lebih dari 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1,2543.70 poin, dengan saham Z Energy melambung sekitar 8,0 persen.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021