Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia menguat pada awal perdagangan Jumat pagi, menghentikan penurunan empat hari berturut-turut, karena saham pertambangan kelas berat mengangkat indeks acuan setelah harga logam melonjak menyusul laporan raksasa properti China Evergrande Group menghindari gagal bayar yang tidak stabil.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 7.433,10 poin pada pukul 00.50 GMT. Namun, indeks acuan telah kehilangan 0,3 persen sejauh minggu ini.
Kekhawatiran pasar atas sektor properti yang sarat utang di China mereda di tengah berita pembayaran kupon Evergrande. Kegagalan untuk membayar akan mengakibatkan gagal bayar formal oleh perusahaan dan memicu ketentuan cross-default untuk obligasi dolar Evergrande lainnya, memperburuk krisis utang yang membayangi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Berita tersebut membuat harga produk baja dan bahan pembuatan baja di bursa komoditas berjangka China melonjak pada Kamis (11/11/2021), dengan harga bijih besi memantul dari level terendah satu tahun.
Saham-saham pertambangan Australia melonjak setinggi 3,2 persen, hari terbaik mereka sejak akhir Agustus, dipimpin oleh Mount Gibson Iron yang melambung 6,5 persen.
Raksasa bijih besi BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals Group melonjak antara 4,0 persen dan 6,0 persen.
Penambang emas naik sekitar 2,0 persen, dengan kelas berat Newcrest Mining dan Northern Star Resources masing-masing menambahkan 2,0 persen dan 3,0 persen, karena emas terus bersinar di tengah inflasi tinggi.
Saham sektor teknologi menguat 1,09 persen, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah pembuat chip terus mendorong Nasdaq dan S&P 500 lebih tinggi.
Xero Ltd memimpin kenaikan di sub-sektor karena saham perusahaan perangkat lunak itu melonjak 4,5 persen.
Hambatan utama dalam indeks acuan adalah sektor kesehatan, yang turun 0,7 persen, dengan produsen sarung tangan Ansell kehilangan paling banyak sebesar 3,5 persen.
Penambang tanah jarang Greenland Minerals menukik 38 persen karena undang-undang baru Greenland melarang penambangan uranium dan menghentikan pengembangan tambang Kuannersuit milik penambang Australia yang mengancam operasinya.
Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 12.956,72 poin.