Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur akan segera memiliki UKM Mart sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah di masa pandemi yang diinisiasi oleh Pengelola Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu.
"Pembukaan UKM Mart yang kami gagas itu dilatarbelakangi supaya bisa membantu pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19," kata Pengelola Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu, Nur'aini di Kabupaten Probolinggo, Sabtu.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun tidak membuat para pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo berputus asa, bahkan produk UMKM terus menggeliat seiring dengan banyaknya fasilitasi baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo maupun pihak-pihak lain yang peduli terhadap perkembangan UMKM.
"Nantinya UKM Mart akan mewadahi semua produk UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo, namun produk UMKM yang bisa masuk di UKM Mart harus memiliki kriteria yang sudah ditentukan agar bisa laku di pasaran," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dilakukan kegiatan kurasi produk UMKM yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Kasi Perekonomian Kecamatan Sumberasih Erna Dewi Ninuk Setiawati dan Ketua Forum UKM Provinsi Jawa Timur Nico Trisno Prahoro yang sudah digelar di RM Rahayu, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Kamis (7/10).
"Paling tidak nanti untuk pemasarannya supaya bisa lebih banyak dan kebetulan saya orang pariwisata, sehingga bisa bersinergi dengan teman-teman UMKM karena di sektor pariwisata biasanya yang dicari itu adalah produk unggulan yang ada di daerah," katanya.
Nur’aini menjelaskan Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu nanti akan memprioritaskan produk UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo, sehingga para pelaku UMKM diundang untuk diberikan pemahaman supaya bisa mengisi produk UMKM yang dihasilkan.
Namun sebelum mengisi UKM Mart, pihaknya terlebih dahulu mengadakan kurasi produk UMKM agar bisa memilih produk UMKM yang benar-benar sesuai dengan selera pasar.
"Produk UMKM penampilannya harus menarik dan memiliki P-IRT untuk makanan dan minuman, baru kemudian akan diuji rasanya karena kadang ada produk UMKM yang menarik tetapi rasanya tidak cocok," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengucapkan terima kasih kepada Pengelola Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu yang mempunyai keinginan membuat tempat khusus untuk mengangkat produk UMKM Kabupaten Probolinggo.
"Nantinya tanpa pilih-pilih, semua produk UMKM diberikan kesempatan yang sama untuk mengisi di Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu yang kemudian akan diberi nama UKM Mart, namun tentunya harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan," katanya.
Ia mengatakan kurasi produk UMKM itu tentunya akan memilih dan memilah produk UMKM, sehingga bagaimana sebuah produk UKM itu layak untuk ditampilkan baik dari sisi kualitas maupun perizinannya.
"Produk UMKM harus mempunya Nomor Induk Berusaha (NIB), P-IRT, perijinan, legalitas, kualitas dan kemasan produknya harus menarik," katanya.
Menurutnya keberadaan UKM Mart itu nantinya akan mengawali di Kabupaten Probolinggo maupun Jawa Timur karena sebelumnya masih belum ada pusat oleh-oleh yang memprioritaskan produk UMKM.
"Dengan adanya UKM Mart itu, saya berharap agar ke depan UMKM di Kabupaten Probolinggo bisa lebih menggeliat karena sudah mempunyai tempat khusus," tuturnya.
Ia menjelaskan hal itu sejalan dengan jargon "Endless Probolinggo" yang artinya berbicara Kabupaten Probolinggo tidak akan ada habisnya baik dari sumber daya alam, potensi wisata maupun produk UMKM yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pembukaan UKM Mart yang kami gagas itu dilatarbelakangi supaya bisa membantu pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19," kata Pengelola Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu, Nur'aini di Kabupaten Probolinggo, Sabtu.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun tidak membuat para pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo berputus asa, bahkan produk UMKM terus menggeliat seiring dengan banyaknya fasilitasi baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo maupun pihak-pihak lain yang peduli terhadap perkembangan UMKM.
"Nantinya UKM Mart akan mewadahi semua produk UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo, namun produk UMKM yang bisa masuk di UKM Mart harus memiliki kriteria yang sudah ditentukan agar bisa laku di pasaran," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dilakukan kegiatan kurasi produk UMKM yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Kasi Perekonomian Kecamatan Sumberasih Erna Dewi Ninuk Setiawati dan Ketua Forum UKM Provinsi Jawa Timur Nico Trisno Prahoro yang sudah digelar di RM Rahayu, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Kamis (7/10).
"Paling tidak nanti untuk pemasarannya supaya bisa lebih banyak dan kebetulan saya orang pariwisata, sehingga bisa bersinergi dengan teman-teman UMKM karena di sektor pariwisata biasanya yang dicari itu adalah produk unggulan yang ada di daerah," katanya.
Nur’aini menjelaskan Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu nanti akan memprioritaskan produk UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo, sehingga para pelaku UMKM diundang untuk diberikan pemahaman supaya bisa mengisi produk UMKM yang dihasilkan.
Namun sebelum mengisi UKM Mart, pihaknya terlebih dahulu mengadakan kurasi produk UMKM agar bisa memilih produk UMKM yang benar-benar sesuai dengan selera pasar.
"Produk UMKM penampilannya harus menarik dan memiliki P-IRT untuk makanan dan minuman, baru kemudian akan diuji rasanya karena kadang ada produk UMKM yang menarik tetapi rasanya tidak cocok," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengucapkan terima kasih kepada Pengelola Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu yang mempunyai keinginan membuat tempat khusus untuk mengangkat produk UMKM Kabupaten Probolinggo.
"Nantinya tanpa pilih-pilih, semua produk UMKM diberikan kesempatan yang sama untuk mengisi di Sentra Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Rahayu yang kemudian akan diberi nama UKM Mart, namun tentunya harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan," katanya.
Ia mengatakan kurasi produk UMKM itu tentunya akan memilih dan memilah produk UMKM, sehingga bagaimana sebuah produk UKM itu layak untuk ditampilkan baik dari sisi kualitas maupun perizinannya.
"Produk UMKM harus mempunya Nomor Induk Berusaha (NIB), P-IRT, perijinan, legalitas, kualitas dan kemasan produknya harus menarik," katanya.
Menurutnya keberadaan UKM Mart itu nantinya akan mengawali di Kabupaten Probolinggo maupun Jawa Timur karena sebelumnya masih belum ada pusat oleh-oleh yang memprioritaskan produk UMKM.
"Dengan adanya UKM Mart itu, saya berharap agar ke depan UMKM di Kabupaten Probolinggo bisa lebih menggeliat karena sudah mempunyai tempat khusus," tuturnya.
Ia menjelaskan hal itu sejalan dengan jargon "Endless Probolinggo" yang artinya berbicara Kabupaten Probolinggo tidak akan ada habisnya baik dari sumber daya alam, potensi wisata maupun produk UMKM yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021