Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus mengembangkan sektor perikanan guna mendukung ekonomi kerakyatan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu upaya terkini, perguruan tinggi negeri di Kalimantan Selatan itu menggelar konferensi internasional perikanan dan kelautan pada hari ini secara daring dengan menghadirkan sejumlah pakar baik dari dalam maupun luar negeri bertajuk "International Conference of Fisheries and Marine 2021" dengan tema "Development of Fisheries Wetlands Technology Based on 5.0 to Support for Populist Economic".

"Kami mendorong masyarakat memahami dan menguasai teknologi hingga bisa mengembangkannya hingga sektor ini dapat meningkatkan kesejahteraan lebih luas bagi rakyat," terang Rektor ULM Prof Sutarto Hadi usai membuka konferensi di General Building ULM di Banjarmasin, Senin.

Sebagaimana tema yang diangkat yaitu "Pengembangan teknologi lahan basah perikanan berbasis 5.0 untuk mendukung ekonomi kerakyatan", Sutarto menyatakan hal itu sangat penting bagi kemajuan sektor tersebut kedepan.

Diketahui luas lautan Indonesia sekitar 3.273.810 km persegi atau 62 persen luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan, menurut dia jadi potensi luar biasa yang belum tergarap maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Untuk itulah, Sutarto meminta akademisi di Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM dapat lebih konsentrasi dalam pengembangan sektor perikanan laut yang belum tergarap maksimal.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan sambutan di konferensi. (ANTARA/Firman)


Sementara perikanan air tawar, selama ini sudah cukup maksimal kontribusi ULM seperti pengembangan budidaya ikan haruan atau gabus dan papuyu atau betok.

"Konsumsi ikan gabus sangat tinggi dan pada saat tertentu penyumbang inflasi dengan harganya yang bagus. Ini potensi lokal yang sangat penting bagi masyarakat Kalsel yang harus terus dijaga," tandasnya.

Sementara Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Dr Agustiana menambahkan, para pembicara di konferensi memberikan masukan dalam pengembangan Kalsel khususnya dan sektor perikanan pada umumnya yang ada di Indonesia.

Di samping para akademisi, konferensi dalam rangkaian Dies Natalis ke-63 ULM itu juga diikuti pelaku usaha di bidang perikanan serta pejabat terkait yang membina sektor ini.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat memberikan sambutan di konferensi. (ANTARA/Firman)


Adapun pembicara yang hadir Dr Untung Bijaksana sebagai doktor ahli budidaya haruan dari ULM. Prof Tri Winarni Agustini PhD dari Universitas Diponegoro, Ir Supari MSi dari Universitas Semarang. 

Kemudian dua pemateri luar negeri yaitu Prof Michael Rice PhD dari Department of Fisheries, Animal and Veterinary Sciences, University of Rhode Island, Amerika Serikat dan Prof Gianfranco Risuleo dari Research Scientist Sapienza University of Rome, Italia.

"Sejumlah materi yang dipaparkan antara lain manajemen sumber daya perikanan, sosial ekonomi, budidaya perikanan serta ilmu kelautan dan perikanan tangkap," timpal Agustiana.

Turut hadir memberikan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Kegiatan ini juga dirangkai pertemuan ilmiah ke-13 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI).  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021