Polres Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar apel Operasi Kepolisian Patuh Intan 2021 yang turut diikuti oleh Jajaran pasukan Kodim 1002/HST, Satpolpp, Dishub dan Dinas Kesehatan di Halaman Mapolres setempat, Senin (20/9).
Dari amanat Kapolda Kalsel yang di bacakan oleh Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto menegaskan, di masa pandemi ini, operasi patuh intan lebih berorientasi terhadap kegiatan menekan meningkatnya penyebaran COVID-19 dan penegakan protokol kesehatan di wilayah masing-masing.
"Operasi dilaksanakan terhitung mulai tanggal 20 September hingga 3 Oktober 2021, atau selama 14 hari," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka operasi tersebut dilaksanakan tanpa tindakan represif tapi mengutamakan tindakan preemtif berupa kegiatan edukasi protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas kepada masyarakat.
"Kegiatan bisa dilakukan seperti bakti
sosal, pembagian masker, pemasangan stiker
serta memberikan pendidikan dan penyuluhan
kepada masyarakat tentang protokol
kesehatan dan cara aman berlalu lintas yang
benar," ujarnya.
Ditambahkannya, adapun dalam pelaksanaanya dilakukan dengan tindakan kepolisian yang humanis
mengedepankan 5 S (senyum sapa salam sopan
santun).
"Lakukanlah operasi dengan inovasi tentang prokes dan mobilitas dan harus mendapatkan pengawasan dan kewaspadaan (wasdal) yang ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh anggota
di lapangan," tuntasnya.
Baca juga: Komnas HAM berikan sikap terhadap dugaan kasus salah tangkap Gaston
Baca juga: Pengurusan administrasi pemerintahan tingkat Kabupaten hingga Desa wajib terlampir kartu vaksin
Baca juga: Polda proses dugaan salah tangkap di HST
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Dari amanat Kapolda Kalsel yang di bacakan oleh Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto menegaskan, di masa pandemi ini, operasi patuh intan lebih berorientasi terhadap kegiatan menekan meningkatnya penyebaran COVID-19 dan penegakan protokol kesehatan di wilayah masing-masing.
"Operasi dilaksanakan terhitung mulai tanggal 20 September hingga 3 Oktober 2021, atau selama 14 hari," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka operasi tersebut dilaksanakan tanpa tindakan represif tapi mengutamakan tindakan preemtif berupa kegiatan edukasi protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas kepada masyarakat.
"Kegiatan bisa dilakukan seperti bakti
sosal, pembagian masker, pemasangan stiker
serta memberikan pendidikan dan penyuluhan
kepada masyarakat tentang protokol
kesehatan dan cara aman berlalu lintas yang
benar," ujarnya.
Ditambahkannya, adapun dalam pelaksanaanya dilakukan dengan tindakan kepolisian yang humanis
mengedepankan 5 S (senyum sapa salam sopan
santun).
"Lakukanlah operasi dengan inovasi tentang prokes dan mobilitas dan harus mendapatkan pengawasan dan kewaspadaan (wasdal) yang ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh anggota
di lapangan," tuntasnya.
Baca juga: Komnas HAM berikan sikap terhadap dugaan kasus salah tangkap Gaston
Baca juga: Pengurusan administrasi pemerintahan tingkat Kabupaten hingga Desa wajib terlampir kartu vaksin
Baca juga: Polda proses dugaan salah tangkap di HST
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021