Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk mewujudkan terciptanya 1.000 wirausahawan baru yang berdaya saing tinggi di sektor kelautan dan perikanan nasional pada tahun 2024.

"Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi KKP dalam mendukung penumbuhan wirausaha nasional sebagai salah satu major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Artati Widiarti mengemukakan setelah sukses memunculkan 100 wirausahawan baru di bidang pengolah perikanan di tahun 2020, pihaknya kembali menggelar bimbingan teknis seperti acara bertajuk "Penumbuhan Wirausaha Baru Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan” pada 17 September 2021.

Dalam acara itu, sebanyak 200 peserta dari 20 provinsi, digembleng sejumlah bimbingan meliputi pengolahan produk, pengenalan kemasan produk dan desain promosi, strategi bisnis daring dari rumah, pengenalan perizinan usaha NIB dan IUMK hingga motivasi wirausaha.

Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis KKP Tahun 2020-2024, melalui kegiatan Investasi dan Keberlanjutan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan, Artati menyebut adanya sasaran kegiatan berupa penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan dengan indikator output (hasil) yaitu jumlah wirausaha hasil kelautan dan perikanan yang ditumbuhkan.

Dalam Renstra tersebut target kumulatif jumlah wirausaha yang diemban oleh KKP hingga tahun 2024 sebanyak 1.000 wirausaha.

Senada, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memaparkan para peserta dibimbing selama 3 bulan (Juni-Agustus 2021) melalui sistem daring di bawah pendampingan GoUKM training center. Dalam pelaksanaan kegiatan, para peserta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu batch 1 dan batch 2.

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap peserta, terdapat 116 (58 persen) yang telah memiliki usaha, sedangkan sisanya 84 peserta (42 persen) masih proses belajar menjalankan usaha.

Di antara 116 peserta yang telah memiliki usaha tersebut, 42 persen merupakan wirausaha baru, 58 persen berencana ekspansi bisnis ke pengolahan ikan dan laut serta 7 peserta yang tidak hanya menjadi wirausaha, namun juga sudah menjadi trainer atau pengisi materi di daerahnya masing-masing.

"Kami berharap para peserta dapat menjadi wirausaha yang tangguh, kreatif, inovatif, dan berdaya saing serta mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah masing-masing," urainya.

Sebelumnya, pada acara Gerakan Nasional Banggga Buatan Indonesia di Aceh, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan keberpihakannya terhadap UMKM. Melalui Gernas BBI, Menteri Trenggono memastikan Pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas UMKM dalam promosi dan pemasaran produknya melalui e-commerce, serta berperan mendorong peningkatan permintaan masyarakat.
 

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021