Pemkab Tapin terus membangun dan menata kawasan Rantau Baru yang dirancang menjadi pusat perkantoran sekaligus tempat wisata yang ramah lingkungan salah satunya ruang terbuka publik. 

Kabid Cipta Karya PUPR Tapin Fahmi Rizal menjelaskan di ruang terbuka publik itu sedang dibangun fasilitas untuk penggiat kesenian kebudayaan, olahraga, sampai wadah  kuliner. 

" Anggarannya hampir 30 miliar," ujarnya.

Di tanah seluas 5 hektar untuk ruang publik itu rencananya dibangun plaza penerima, plaza terbuka, gerbang samping, panggung terbuka, taman, gapura neon box asmaul husna, toilet wisata, jembatan kayu, air mancur anak, area sketboard dan panahan. 

Penataan ruang yang diidamkan berdampak ke sektor perekonomian itu dilengkapi dengan area pedagang kaki lima dan pujasera sebagai kawasan kuliner. 

Di area ruang terbuka publik itu sudah berdiri galeri Tamasa yang diisi pusat kerajinan tangan khas masyarakat Tapin, dan dipercantik dengan pemandangan sungai Salak yang saat ini sedang dinormalisasi. 

"Di situ juga rencananya dibangun Griya Sehat dari Kementrian Kesehatan RI," ujar Fahmi. 

Pembangunan itu diproses secara bertahap, dikatakannya khusus Griya Sehat tergantung dari Kementrian Kesehatan RI,  pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan dan persyaratannya. 

Untuk menunjang ruang terbuka publik itu sudah dalam rancangan untuk parkir motor berdaya tampung 150 buah dan mobil 80 buah. 

Lokasi ruang terbuka publik di Kelurahan Rantau Kiwa itu hanya berjarak sepandangan mata dari wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat. 
 
Rancangan ruang terbuka publik Tapin (ANTARA / H.O PUPR Tapin)

 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021