Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin mendorong sekolah berinovasi menggelar proses belajar mengajar di luar ruang kelas untuk mencegah penularan COVID-19 khususnya bagi kalangan peserta didik. 

"Kami dorong sekolah berinovasi dengan menggelar belajar mengajar di luar kelas, bisa di halaman sekolah atau di taman maupun fasilitas publik lainnya," ujar wali kota usai rakor persiapan PTM di Banjarbaru, Jumat. 

Ia mengatakan, pihaknya mendukung dan mengizinkan sekolah berinisiatif melaksanakan belajar mengajar di luar ruang kelas di tengah pandemi COVID-19 yang mengharuskan tidak berkumpul dalam satu ruangan.

Disebutkan, belajar mengajar di luar ruangan atau alam terbuka dipastikan sirkulasi udara lancar tidak terhalang sehingga mencegah penyebaran virus apalagi jika menerapkan protokol kesehatan 3 M. 

"Sirkulasi udara di luar ruangan lancar dan tidak terhalang sehingga peserta didik bisa tenang mengikuti proses belajar mengajar. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," pesannya. 

Sementara itu, hasil rakor persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah, direncanakan digelar bulam Oktober 2021 secara terbatas bagi sekolah yang memenuhi syarat yang telah ditentukan. 

"Kami rencanakan menggelar PTM terbatas di sekolah bulan Oktober dengan syarat dan menerapkan protokol kesehatan ketat," ujar wali kota usai memimpin rakor bersama Wakil Wali Kota Wartono. 

Dijelaskan, proses pembelajaran dijalankan dengan syarat jumlah peserta didik yang sudah divaksinasi sepertiga dari jumlah maksimal dan kehadiran peserta didik dilakukan 2 hari dalam sepekan.

Proses pembelajaran setiap hari maksimal empat jam pelajaran atau 160 menit, dan kehadiran peserta didik ke sekolah tetap ditentukan orang tua, disamping tenaga pendidik atau guru juga harus sudah divaksin.

"Evaluasi dan laporan PTM dilakukan setiap minggu, peran UKS maksimal
dan koordinasi puskesmas terdekat, kelengkapan prokes bisa dianggarkan dari dana BOP atau BOS sesuai aturan dan ketentuan," sebutnya. 

Ia mengatakan, PTM tidak dilakukan terhadap seluruh sekolah tetapi akan dilaksanakan bertahap dengan sistem piloting atau percontohan sekolah yang sudah siap baik sarana maupun prasarana pendukung lainnya. 

Ditekankan, penerapan PTM harus mendapat persetujuan orang tua agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan ditengah pandemi COVID-19 yang masih menghantui meski pun kasusnya di Banjarbaru menurun. 

Dikatakan, Pemkot Banjarbaru akan memberikan reward kepada sekolah yang mampu menjalankan protokol kesehatan ketat selama proses PTM berjalan dan memastikan sarana dan prasarana difungsikan dengan baik. 

"Sebaliknya, jika ada sekolah yang penerapan prokes kendor dan sarana prasarana tidak berfungsi maka ada punishment. Kami harapkan sekolah piloting khususnya dapat menyiapkan semua dengan baik," katanya.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021