Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tepatnya 57.929 warga Kalimantan Selatan melakukan penyalahgunaan narkoba hingga saat ini dan jumlahnya akan terus bertambah apabila peredarannya tidak diberantas.

Demikian yang di katakan Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan Kombes Pol Richard M Nainggolan pada peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2015 di halaman Menara Pandang Sungai Martapura Banjarmasin, Jumat (26/6).

"Jumlah penyalahguna Narkoba di Kalsel telah mencapai 57.929 orang, dan akan terus bertambah apabila tidak diberantas peredarannya," kata Richrad M Nainggolan.

Dalam peringatan HANI 2015 yang jtuh pada 26 Juni setiap tahunnya tersebut dilakukan Deklarasi Anti Narkoba yang dipimpin Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan diikuti Ketua BNNP Richard M Nainggolan, Wakapolda Kalsel Kombes Pol Fatkhur Rahman, Wakil Ketua DPRD Kalsel Asbullah, Ketua PWI Fathurahman, Ketua Karang Taruna Kalsel Irwansyah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan lainnya.

Selain deklarasi atau pernyataan bersama perang terhadap Narkoba tersebut, BNNP Kalsel juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Sentra Komunikasi Mitra Polisi Kalsel dalam hal kampanye anti Narkoba.

Survei nasional menunjukkan kerugian negara dari kejahatan narkoba ini mencapai 63 trilyun lebih, dengan korban penyalahguna mencapai 4 juta orang atau 2,1 persen dari jumlah penduduk. Dan 183 ribu orang meninggal setiap tahun di dunia.

Sementara di Kalsel sudah mencapai 57.929 orang, dengan 1849 tersangka kejahatan narkoba di tahun 2014. Dan hanya 50 orang yang baru mendapatkan rehabilitasi.

"Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan untuk menyadarkan dan rasa solidaritas memberantas peredaran narkoba di Kalsel," kata Rudy Ariffin.

Produksi Narkoba global terus meningkat dengan jenis barunya dan 354 diantaranya belum mampu terjangkau aturan hukum di banyak negara.

"Narkoba adalah senjata pembunuh masal bagi Indonesia, jangan sampai kedepan Indonesia hanya tinggal nama, mari kita perang terhadap Narkoba," kata Gubernur Kalsel tersebut.

Penyitaan aset dan hukuman berat bahkan mati belum memberikan efek jera bagi pelaku kejahataan Narkoba. Dan keluarga harus menjadi faktor dan aktor utama pencegahannya.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015