Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kalangan Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menemukan peningkatan anggaran sektor ekonomi sebesar 10 persen dalam pembahasan APBD perubahan.


Ketua Komisi II DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis, di Kotabaru, Selasa mengatakan, pembahasan yang melibatkan sejumlah satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti, dinas pertanian, dinas perkebunan dan dinas perikanan dan kelautan, menemukan kenaikan anggaran sekitar 3,6 miliar.

"Dari beberapa dinas yang menjadi mitra kerja Komisi II, dalam rapat pembahasan yang sudah digelar, diketahui tidak semuanya melaporkan adanya perubahan," kata Syairi, Selasa.

Peningkatan terjadi pada beberapa dinas namun yang paling menonjol terjadi pada dinas pertanian dan perkebunan yang perubahannya fokus pada program-program ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pertanian dan perkebunan.

Dijelaskan Syairi, besaran perubahan memang tidak besar sekitar 10 persen dari APBD murni 2015, dengan besaran nilai sekitar Rp3,6 miliar.

Nilai perubahan tersebut, menurut politisi PDIP didominasi untuk mendukung program penguatan dan swsembada pangan Kabupaten Kotabaru, seperti pengadaan bibit, pembinaan kelompok tani hingga perluasan lahan kawasan pertanian.

"Salah satunya adalah program perluasan sawah di Kecamatan Pulau Laut Timur yang merupakan daerah lumbung padi bagi Kabupaten Kotabaru," ungkapnya.

Dari sejumlah komponen penggunaan anggaran dalam APBD Perubahan 2015 yang diajukan tersebut, alokasi terbesar didominasi untuk perluasan lahan sawah, kemudian pengadaan bibit dan perlengkapan lainnya seperti pestisida dan lain-lain.

Sementara khusus sektor perikanan dan kelautan, Syairi mengaku juga terjadi perubahan yang peruntukannya bagi pembinaan dan bantuan bagi nelayan, namun demikian nilainya tidak terlalu besar.

  Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan adanya perubahan tersebut sesuai mekanisme akan ditelaah dan dikaji bersama-sama, sebelum akhirnya ada tanggapan atau persetujuan dari legislatif.    

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015