Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin Hermansyah menyatakan, hingga kini pihaknya baru menerima laporan atau permohonan dari lima pengelola Pasar Kue Ramadhan.


"Saat ini hanya ada lima titik Psasar Kue Ramadhan atau biasa disebut orang Banjar "Pasar Wadai" yang sudah resmi melapor ke Dinas Pengelolaan Paar," katanya di Banjarmasin, Kamis.

Lima titik pasar yang diperkirakan cukup besar atau banyak menampung pedagang itu yakni di Pasar Teluk Dalam, Pasar Pandu, Pasar Telaga Biru, depan Masjid Jami dan di Jalan Sudirman depan kantor gubernur.

Menurut dia, ini data yang diperoleh dari surat pemberitahuan pengelola yang akan mendirikan pasar selama bulan puasa yang menampung puluhan hingga ratusan pedagang, sekalian minta izin rekomendasi.

Kadis Pengelolaan Pasar meminta masyarakat yang mendirikan Pasar Wadai Ramadhan dilingkungan atau disekitar jalan umum agar mematuhi ketertiban umum.

"Ketertiban yang harus dijaga sehingga tidak menggelar dagangan ditempat terlarang apalagi mengganggu pengguna jalan dan arus lalulintas," katanya.

Dia menegaskan, kalau sampai keberadaannya mengganggu kepentingan umum maka akan ditertibkan, untuk penindakan sudah dikoordinasikan dengan pihak Satpol PP.

Dikatakan Hermansyah, instansinya hanya memberikan izin rekomendasi dengan berbagai kajian, namun tidak melakukan pengelolaan pasar itu, hanya melakukan pengawasan agar berjalan tertib.

Sebagaimana biasa, selama bulan puasa gelar pasar "wadai" akan terjadi dimana-mana khususnya di wilayah komplek pemukiman warga yang skala lebih kecil, namun diharapkan tetap menjaga ketertiban.

"Kita harap para pedagang jangan ada yang jualan di pinggir jalan hingga menggangu arus lalulintas," katanya.

Selain itu, ditegaskan makanan dan minuman yang dijual atau diedarkan wajib memenuhi standar kesehatan dan kebersihan, agar umat muslim yang menunaikan ibadah puasa terjaga kesehatannya.

"Demikan juga sampahnya,kita minta panitia atau pedagang untuk mengelolannya dengan baik," tuturnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015