Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen petani swadaya di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dalam sebulan terakhir merangkak naik.
Seorang pengusaha transportasi kelapa sawit di Kelumpang Selatan, Abu Bakar, Kamis, mengatakan, pihaknya selalu mendapatkan informasi perkembangan harga TBS akhir-akhir ini terus merangkak naik.
"Kenaikannya memang belum signifikan yakni kisaran Rp20 - Rp50 per kilogram TBS," katanya.
Meski terjadi kenaikan, lanjut petani sawit asal Jawa Timur itu, petani belum terlalu merasakan terjadinya peningkatan pendapatannya, karena jumlah TBS setiap kali panen akhir-akhir ini terus berkurang dari biasanya dipengaruhi masa trek (berkurang).
Baca juga: Bupati Kotabaru dorong petani terapkan praktek kelapa sawit berkelanjutan
Sudah dapat dipastikan, setiap tahun akan terjadi masa trek dalam beberapa bulan, di mana buah sawit mulai berkurang.
"Dan di masa trek itu, sering terjadi harga TBS terus membaik dari kondisi normal atau ketika terjadi panen raya," ujarnya.
Pedagang pengupul TBS, Hilmi, melaporkan, pekan pertama Agustus harga TBS naik sebesar Rp50 per kg dari Rp2.150 per kg menjadi Rp2.200 per kg.
Baca juga: Bupati Kotabaru hadiri program peremajaan kelapa sawit
Sedangkan pada pekan ke dua Agustus harga TBS kembali naik sebesar Rp100 per kg menjadi Rp2.300 per kilogram.
Naik turunnya harga TBS sangat dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dan sejumlah indikator lainnya.
Sebelumnya, Sekretaris KUD Gajah Mada, Narso, menjelaskan, banyak hal yang mempengaruhi fluktuasi harga TBS di Kotabaru.
"Dalam menetapkan harga TBS tim provinsi melakukan rapat koordinasi bersama tim terpadu dari sejumlah instansi terkait lainnya," kata Narso.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Seorang pengusaha transportasi kelapa sawit di Kelumpang Selatan, Abu Bakar, Kamis, mengatakan, pihaknya selalu mendapatkan informasi perkembangan harga TBS akhir-akhir ini terus merangkak naik.
"Kenaikannya memang belum signifikan yakni kisaran Rp20 - Rp50 per kilogram TBS," katanya.
Meski terjadi kenaikan, lanjut petani sawit asal Jawa Timur itu, petani belum terlalu merasakan terjadinya peningkatan pendapatannya, karena jumlah TBS setiap kali panen akhir-akhir ini terus berkurang dari biasanya dipengaruhi masa trek (berkurang).
Baca juga: Bupati Kotabaru dorong petani terapkan praktek kelapa sawit berkelanjutan
Sudah dapat dipastikan, setiap tahun akan terjadi masa trek dalam beberapa bulan, di mana buah sawit mulai berkurang.
"Dan di masa trek itu, sering terjadi harga TBS terus membaik dari kondisi normal atau ketika terjadi panen raya," ujarnya.
Pedagang pengupul TBS, Hilmi, melaporkan, pekan pertama Agustus harga TBS naik sebesar Rp50 per kg dari Rp2.150 per kg menjadi Rp2.200 per kg.
Baca juga: Bupati Kotabaru hadiri program peremajaan kelapa sawit
Sedangkan pada pekan ke dua Agustus harga TBS kembali naik sebesar Rp100 per kg menjadi Rp2.300 per kilogram.
Naik turunnya harga TBS sangat dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dan sejumlah indikator lainnya.
Sebelumnya, Sekretaris KUD Gajah Mada, Narso, menjelaskan, banyak hal yang mempengaruhi fluktuasi harga TBS di Kotabaru.
"Dalam menetapkan harga TBS tim provinsi melakukan rapat koordinasi bersama tim terpadu dari sejumlah instansi terkait lainnya," kata Narso.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021