Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan mengaku takjub menyaksikan penampilan para seniman tari daerahnya pada festival karya tari di Gedung Kesenian Balairung Sari Taman Budaya di Banjarmasin, Sabtu malam.
Wagub yang saat itu mengenakan busana sasirangan sejenis batik berwarna hijau menyatakan sangat mengapresiasi terhadap karya seniman tari daerah ini yang dinilai berbakat, demikian juga dengan para penarinya yang luar biasa memainkannya dengan sangat indah.
"Tari yang ditampilkan malam ini sangat bagus-bagus, saya sendiri tajub menyaksikannya. Ini karya seniman daerah kita yang luar biasa," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Provinsi Kalsel Muhandas mengungkapkan, ada 12 grup tari dari perwakilan kabupaten/kota di provinsi ini yang berpartisifasi dalam kegiatan festival bertema "tari cerita legenda".
"Jadi karya-karya seni tari yang ditampilkan para peserta adalah tari kreasi, mengandung makna cerita legenda daerah ini," ucapnya.
Muhandas mengungkapkan, sebagaimana sebuah karya seni tari berjudul "Bahandang Balau" dari grup kesenian Permata Ije Jela Kabupaten Barito Kuala (Batola) berlatar belakang cerita rakyat di sana tentang seorang patih gagah berani bernama Bahandang Balau dengan arti dia memiliki rambut (balau) berwarna merah/pirang (Bahandang).
Selain itu sebut dia, cerita rakyat Kalsel tentang Benteng Cerucuk yang ditampilkan lewat sebuah tari oleh grup tari Nuansa Bastari dari Rantau, dan ada pula cerita tentang Ajib Negara Diva yang ditampilkan grup tari Posko Bestari dari Kandangan.
"Grup-grup tari yang tampil pada festival ini merupakan yang terbaik di kabupaten/kota melalui seleksi untuk tampil di tingkat provinsi ini," ujarnya.
Sehingga, ungkap Muhandas, grup yang terbaik nantinya menurut juri akan diikutkan pada festival tari tingkat nasional.
"Kegiatan semacam ini sudah menjadi agenda tahunan kita, tujuannya pengembangan untuk pelestarian kesenian tari daerah," tuturnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan Festival Tari ini Mujiyat menyatakan, antusiasme masyarakat menyaksikan festival tari ini sangatlah besar, bahkan gedung kesenian yang berkapasitas 300 tempat duduk penuh, hingga tidak bisa menampung penonton.
"Sehingga kita memberikan fasilitas bagipenontong tidak bisa masuk gedung dengan sebuah tv layar tancap besar," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Wagub yang saat itu mengenakan busana sasirangan sejenis batik berwarna hijau menyatakan sangat mengapresiasi terhadap karya seniman tari daerah ini yang dinilai berbakat, demikian juga dengan para penarinya yang luar biasa memainkannya dengan sangat indah.
"Tari yang ditampilkan malam ini sangat bagus-bagus, saya sendiri tajub menyaksikannya. Ini karya seniman daerah kita yang luar biasa," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Provinsi Kalsel Muhandas mengungkapkan, ada 12 grup tari dari perwakilan kabupaten/kota di provinsi ini yang berpartisifasi dalam kegiatan festival bertema "tari cerita legenda".
"Jadi karya-karya seni tari yang ditampilkan para peserta adalah tari kreasi, mengandung makna cerita legenda daerah ini," ucapnya.
Muhandas mengungkapkan, sebagaimana sebuah karya seni tari berjudul "Bahandang Balau" dari grup kesenian Permata Ije Jela Kabupaten Barito Kuala (Batola) berlatar belakang cerita rakyat di sana tentang seorang patih gagah berani bernama Bahandang Balau dengan arti dia memiliki rambut (balau) berwarna merah/pirang (Bahandang).
Selain itu sebut dia, cerita rakyat Kalsel tentang Benteng Cerucuk yang ditampilkan lewat sebuah tari oleh grup tari Nuansa Bastari dari Rantau, dan ada pula cerita tentang Ajib Negara Diva yang ditampilkan grup tari Posko Bestari dari Kandangan.
"Grup-grup tari yang tampil pada festival ini merupakan yang terbaik di kabupaten/kota melalui seleksi untuk tampil di tingkat provinsi ini," ujarnya.
Sehingga, ungkap Muhandas, grup yang terbaik nantinya menurut juri akan diikutkan pada festival tari tingkat nasional.
"Kegiatan semacam ini sudah menjadi agenda tahunan kita, tujuannya pengembangan untuk pelestarian kesenian tari daerah," tuturnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan Festival Tari ini Mujiyat menyatakan, antusiasme masyarakat menyaksikan festival tari ini sangatlah besar, bahkan gedung kesenian yang berkapasitas 300 tempat duduk penuh, hingga tidak bisa menampung penonton.
"Sehingga kita memberikan fasilitas bagipenontong tidak bisa masuk gedung dengan sebuah tv layar tancap besar," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015