Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan angka kasus COVID-19 di provinsi itu masih tinggi, sehingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetap dilanjutkan.

"Beberapa hal yang harus ditingkatkan seperti meningkatkan tracing dan traking, mendata warga isoman dan memperbanyak BOR. Bagi masyarakat yang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri jangan sendiri di rumah, tanpa pengawasan dokter dan obat, karena akan tambah parah," katanya dalam sambutan memimpin Rakor secara virtual di Banjarmasin, Rabu.

Sementara Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs Rikwanto mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Kalsel merupakan buah dari beberapa perayaan yang menimbulkan kerumunan.

Belakangan ini prokes sudah mulai diabaikan oleh masyarakat. Angka meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalsel sempat tertinggi di Indonesia.

"Operasi yustisi harus masif dilakukan, jika terus seperti ini maka angka COVID-19 Kalsel masih dalam rangking 10 besar di Indonesia," katanya saat menyampaikan evaluasi.

Kemudian, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah juga mengatakan jika bisa menangani pandemi ini dengan kerja sama, dan harus ada arahan berdasarkan apa yang ditemukan di lapangan.

Dijelaskannya, cara bertindak di lapangan yaitu harus mengoptimalkan protokol kesehatan di seluruh daerah, karena kasus nyata yang dihadapi adalah kerumunan tanpa penerapan prokes, lakukan teguran secara sopan kepada masyarakat.

"Mari kita terapkan dengan baik laporan kegiatan di lapangan, ini harus menjadi prioritas kita bersama. Saya menggaris bawahi bahwa berkaitan OTG yang ada, laksanakan tracing dengan aplikasi Silacak dengan baik. Ini adalah alat yang kita gunakan untuk bekerja," katanya.

Rapat diikuti secara virtual Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Kalsel oleh Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, Kajati Kalsel Rudi Prabowo Aji, Kabinda Kalsel Brigjen Pol Heri Armanto Sutikno, Danlanud Syamsudin Noor Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago.

Rapat virtual juga diikuti Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Herbiyantoko, M.Tr.Hanla, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, H M Muslim dan unsur dari Forkopimda Provinsi Kalsel.

Sementara dari Kabupaten HSS, diikuti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSS Hj Siti Zainab, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H. Hasan Basry Kandangan Hj Rasyidah.

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021