Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Sebanyak 612 guru honorer yang mengajar Taman Kanak-kanak di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, menuntut insentif kepada pemerintah daerah setempat.

Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Hulu Sungai Utara (HSU), Dadi di Amuntai, Senin, mengatakan, guru TK di HSU hingga saat ini berjumlah 865 orang, 612 orang di antaranya masih berstatus guru honor.

"Para guru yang tergabung dalam IGKTI berharap pemerintah daerah meningkatkan insentif guru honor TK," katanya.

Dadi mengungkapkan, insentif yang diterima guru honor TK dinilai masih minim, sehingga para guru honorer mengharapkan adanya insentif dari Pemkab HSU.

Ia mengemukakan, saat ini Pemkab HSU melalui Dinas Pendidikan mengupayakan penyetaraan jenjang pendidikan para guru TK non PNS.

Langkah tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam mewujudkan program satu desa satu Pendidikan Anak usia Dini (PAUD), sehingga pendidikan anak usia dini dan TK lebih diperhatikan.

Seiring HUT IGKTI ke 65 sejumlah gutu TK di kecamatan-kecamatan di HSU unjuk kebolehan menampilkan kesenian seperti, seni tari itik, madihin, bercerita dan lainnya.

Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid, sebelumnya melalui siaran persnya mengatakan, Pemkab HSU secara bertahap akan memperjuangkan kesejahteraan guru taman kanak-kanak, khususnya yang masih berstatus guru honor.

"Kita akan meningkatkan kesejahteraan mereka secara bertahap karena hingga kini kondisi daerah belum memungkinkan untuk memenuhi semua keinginan guru TK," ujar Wahid.

Wahid berharap melalui Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia nasib para guru TK di HSU bisa diperjuangankan.

Bupati menilai pendidikan anak-anak usia dini sangat penting diperhatikan, diantaranya melalui peningkatan kualitas tenaga guru.

"Untuk itu kesejahteraan guru Tk dan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD perlu diperhatikan," ujarnya.

Pewarta: Edy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015