Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Dinas Perdagangan dan pengelolaan pasar Kotabaru, Kalimantan Selatan, memastikan bahwa pasar-pasar di Kotabaru terbesas dari peredaran beras palstik/sintetis.

Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kotabaru Mahyudiansyah di Kotabaru, Senin mengatakan, setelah melakukan kunjungan ke beberapa distributor dan agen beras di pasar di Kotabaru, tidak ada ditemukan adanya beras sintetis.

"Distrsibutor dan agen di Kotabaru, saat ini masih mendatangkan beras dari Pulau Jawa, Sulawesi dan Banjarmasin," terang dia.

Kebetulan, tiga daerah tersebut kini tengah panen raya, sehingga tidak memungkinkan adanya pengiriman beras sintetis.

Meski tidak ditemukan adanya beras sintetis, Dinas Perdagangan Kotabaru tetap akan mewaspadai masuknya beras sintetis, karena itu merugikan pedagang dan membahayakan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Mahyudi mengaku tengah menyusun langkah strategis untuk mengantisipasi peredaran beras sintetis, di antarnya, melakukan pengawasan dan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar, agen dan distsrsibutor.

Komandan Kodim 1004 Kotabaru Letnan Kolonel Inf Khabib Mahfud di Kotabaru, mengemukakan, sedikitnya 15 distributor dan agen beras di Pasar Kemakmuran didatangi oleh tim Sidak dan tidak ditemukan adanya beras sintetis.

"Dengan sidak ini setidaknya memberikan shock terapi apabila ada oknum yang berniat untuk mengedarkan beras sintetis, sehingga tidak dilakukannya," ujar Dandim.

Selain tidak menemukan beras sintetis, sidak yang dilakukan antara Kodim 1004 Kotabaru, Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kotabaru serta yang lainnya juga tidak menemukan beras yang tidak layak konsumsi.

"Apabila tim menemukan ada satu atau dua kutu di dalam beras itu mungkin masih dianggap wajar, dan itu sebagai bukti bahwa beras masih asli tanpa ada bahan pengawet atau pemutih," terang dia.

Khabib mengakui harga beras di pasaran di Kotabaru masih tergolong stabil, meski di daerah lain belum lama ini terjadi kenaikan harga beras.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015