Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama dalam pemasaran berbagai produk kerajinan maupun makanan khas daerah.

Menurut Birhasani, di Banjarmasin Rabu, sudah saatnya pelaku UMKM memanfaatkan pasar online, terutama pada saat terjadinya pandemi COVID-19 yang hingga kini masih terjadi.

Ia mengatakan pasar online mempunyai banyak keunggulan antara lain berjualan di online modalnya lebih murah dibanding offline, karena tidak perlu menyewa bahkan membeli toko, jangkauan pasarnya lebih luas, nasional bahkan internasional.

Selain itu, pelaku UMKM, tidak memerlukan waktu khusus, bahkan bisa dijadikan sebagai usaha sampingan para ibu-ibu rumah tangga.

"Namun, untuk menjalani itu diperlukan keuletan, skil yang baik dalam penguasaan teknologi informasi dan kejujuran serta komitmen untuk menjamin kualitas," katanya.

Pasar online ini, tidak hanya pada masa pandemi seperti sekarang ini, tetapi setelah pandemi berakhir sekalipun, eksistensinya justru harus lebih ditingkatkan, seiring dengan kemajuan teknologi informasi, dan kecenderungan konsumen yang sudah mulai terbiasa berbelanja secara online.

Mendukung hal tersebut, kata dia, Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel dengan Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag telah melaksanakan kegiatan webinar kemitraan usaha UMKM dengan platform marketplace Shopee.

Webinar khusus kelas UMKM Kalsel dengan jumlah peserta 206 UMKM dari perwakilan 13 kabupaten/kota se-Kalsel tersebut, sebagai upaya memberikan akses pasar bagi produk UMKM melalui penjualan secara online dengan bermitra marketplace Shopee.

Diharapkan, melalui digitalisasi UMKM ini, perekonomian Kalsel, yang sempat terganggu akibat COVID-19, akan kembali bangkit.

Berdasarkan pendataan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kalimantan Selatan, sebanyak 1.070 UMKM di seluruh Kalimantan Selatan terdampak COVID-19.

Sebelumnya, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalsel juga telah menyiapkan toko digital untuk membantu pemasaran produk olahan ibu rumah tangga, yang masuk dalam program usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) binaan PKK.

Pj Ketua PKK Provinsi Kalimantan Selatan Safriati Safrizal ZA mengatakan, toko digital tersebut berupa website untuk mewadahi produk produk-produk unggulan UP2K, seperti tas kerajinan berbahan alami, berbagai produk olahan makanan dan lainnya.

Menurut dia, dalam pembuatan website tersebut PKK Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (P2LIPI) Kalimantan Selatan.

Ketua Bidang IV TP PKK Pusat ini mengatakan, pandemi COVID-19 yang masih melanda, digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM agar bisa bertahan.

"Kendala yang saat ini dihadapi UMKM adalah pemasaran produk. Untuk itu PKK Provinsi Kalimantan Selatan tengah menyiapkan toko digital untuk membantu pemasaran produk," katanya.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021