Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,17 persen bulan Juli 2021 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,82 dan tiga kota di provinsi itu mengalami inflasi.
Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah dalam Berita Resmi Statistik di Kota Banjarbaru, Rabu menyebutkan, inflasi di Kota Banjarmasin 0,19 persen sedangkan Tanjung dan Kotabaru masing-masing sebesar 0,12 persen.
"Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan naiknya sembilan kelompok pengeluaran dengan Indeks Harga Konsumen naik dari 107,63 persen menjadi 107,82 persen," ujar dia mengutip laporan BRS.
Disebutkan, jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Juli 2021 Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,98 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 2,64 persen.
Kelompok mengalami kenaikan yakni kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 2,95 persen diikuti kelompok pendidikan sebesar 1,87 persen dan kelompok kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,21 persen, dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,12 persen.
Sementara indeks kelompok lainnya seperti kelompok perumahan, air, listrik, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok perawatan pribadi dan jasa lain tidak mengalami perubahan.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel bulan Juli 2021 antara lain ikan peda, bawang merah, biaya masuk sekolah menengah pertama, buku pelajaran SD dan ikan Tongkol.
Sedangkan komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi yang diwakili tiga daerah itu antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan nila, kacang panjang dan parfum.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, enam kota mengalami inflasi dan enam kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,58 persen, inflasi terendah di Sampit sebesar 0,01 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah dalam Berita Resmi Statistik di Kota Banjarbaru, Rabu menyebutkan, inflasi di Kota Banjarmasin 0,19 persen sedangkan Tanjung dan Kotabaru masing-masing sebesar 0,12 persen.
"Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan naiknya sembilan kelompok pengeluaran dengan Indeks Harga Konsumen naik dari 107,63 persen menjadi 107,82 persen," ujar dia mengutip laporan BRS.
Disebutkan, jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Juli 2021 Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,98 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 2,64 persen.
Kelompok mengalami kenaikan yakni kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 2,95 persen diikuti kelompok pendidikan sebesar 1,87 persen dan kelompok kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,21 persen, dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,12 persen.
Sementara indeks kelompok lainnya seperti kelompok perumahan, air, listrik, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok perawatan pribadi dan jasa lain tidak mengalami perubahan.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel bulan Juli 2021 antara lain ikan peda, bawang merah, biaya masuk sekolah menengah pertama, buku pelajaran SD dan ikan Tongkol.
Sedangkan komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi yang diwakili tiga daerah itu antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan nila, kacang panjang dan parfum.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, enam kota mengalami inflasi dan enam kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,58 persen, inflasi terendah di Sampit sebesar 0,01 persen.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021