Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan program penanggulangan penyakit rabies yang banyak ditularkan hewan.
"Beberapa program penanggulangan penyakit rabies sudah disiapkan dan diharapkan hasilnya maksimal sehingga penularan penyakit rabies bisa dicegah dan ditekan," ujar Kepala Distankanhut Banjarbaru, Puspa Kencana di Banjarbaru, Minggu.
Disebutkan, program penanggulangan yang disiapkan adalah melaksanakan vaksinasi rabies terhadap anjing, kucing dan kera yang dilaksanakan rutin sebanyak satu hingga dua kali dalam setahun.
"Tahun 2010 jumlah hewan yang divaksinasi rabies ditargetkan sebanyak 878 ekor jumlah itu menurun dibanding tahun lalu yang berhasil divaksinasi 1.014 hewan," ungkapnya.
Penurunan target pemberian vaksinasi rabies yang sudah mulai dilaksanakan Mei itu, kata dia, disebabkan jumlah populasi anjing peliharaan masyarakat menurun sehingga target vaksinasi disesuaikan jumlah hewan yang ada.
Sesuai rencana kegiatan, sasaran vaksinasi rabies adalah hewan peliharaan warga yang tersebar dilima kecamatan yakni Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru Utara dan Kecamatan Banjarbaru Selatan masing-masing sebanyak 200 ekor.
Target vaksinasi pada dua kecamatan lain adalah sebanyak 178 ekor di wilayah Kecamatan Liang Anggang dan 100 ekor di Kecamatan Cempaka.
Dikatakan, selain vaksinasi pihaknya juga melaksanakan eliminasi jumlah anjing liar yang ditarget sebanyak 85 ekor selama 2010 dan terbanyak di Kecamatan Landasan Ulin sebanyak 25 ekor.
"Eliminasi anjing liar dilakukan dengan cara menebar makanan sejenis pentol yang telah diberi racun sehingga hewan liar khususnya anjing yang memakan mati," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga melaksanakan pengamanan terhadap setiap kasus gigitan hewan yang berpotensi membawa penyakit rabies sehingga penularannya tidak sampai meluas.
"Sejauh ini kasus gigitan hewan pada manusia yang terjadi di Banjarbaru hanya satu kasus yakni pada Februari 2009 tetapi setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif," kata dia.
Ditambahkan, program penanggulangan lain yang secara rutin dan berkesinambungan dilaksanakan adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies sehingga mereka memiliki pengetahuan guna mencegah munculnya penyakit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010
"Beberapa program penanggulangan penyakit rabies sudah disiapkan dan diharapkan hasilnya maksimal sehingga penularan penyakit rabies bisa dicegah dan ditekan," ujar Kepala Distankanhut Banjarbaru, Puspa Kencana di Banjarbaru, Minggu.
Disebutkan, program penanggulangan yang disiapkan adalah melaksanakan vaksinasi rabies terhadap anjing, kucing dan kera yang dilaksanakan rutin sebanyak satu hingga dua kali dalam setahun.
"Tahun 2010 jumlah hewan yang divaksinasi rabies ditargetkan sebanyak 878 ekor jumlah itu menurun dibanding tahun lalu yang berhasil divaksinasi 1.014 hewan," ungkapnya.
Penurunan target pemberian vaksinasi rabies yang sudah mulai dilaksanakan Mei itu, kata dia, disebabkan jumlah populasi anjing peliharaan masyarakat menurun sehingga target vaksinasi disesuaikan jumlah hewan yang ada.
Sesuai rencana kegiatan, sasaran vaksinasi rabies adalah hewan peliharaan warga yang tersebar dilima kecamatan yakni Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru Utara dan Kecamatan Banjarbaru Selatan masing-masing sebanyak 200 ekor.
Target vaksinasi pada dua kecamatan lain adalah sebanyak 178 ekor di wilayah Kecamatan Liang Anggang dan 100 ekor di Kecamatan Cempaka.
Dikatakan, selain vaksinasi pihaknya juga melaksanakan eliminasi jumlah anjing liar yang ditarget sebanyak 85 ekor selama 2010 dan terbanyak di Kecamatan Landasan Ulin sebanyak 25 ekor.
"Eliminasi anjing liar dilakukan dengan cara menebar makanan sejenis pentol yang telah diberi racun sehingga hewan liar khususnya anjing yang memakan mati," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga melaksanakan pengamanan terhadap setiap kasus gigitan hewan yang berpotensi membawa penyakit rabies sehingga penularannya tidak sampai meluas.
"Sejauh ini kasus gigitan hewan pada manusia yang terjadi di Banjarbaru hanya satu kasus yakni pada Februari 2009 tetapi setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif," kata dia.
Ditambahkan, program penanggulangan lain yang secara rutin dan berkesinambungan dilaksanakan adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies sehingga mereka memiliki pengetahuan guna mencegah munculnya penyakit tersebut.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010