Berkah dari perayaan Idul Adha 10 Dzuhijjah 1442 H tahun ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada di kota, melainkan juga di desa terpencil yang berada di Pegunungan Meratus pun turut merasakannya, Rabu (21/7).
Warga Muallaf yang ada di Pegunungan Meratus tepatnya Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) turut menerima bantuan daging kurban.
Bantuan hewan kurban tersebut merupakan dari hasil kolaborasi Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Pelajar Islam Indonesia (PlI), dan Bauntung Batuah Management sebanyak satu ekor sapi.
Ustadz H Masjidi selaku Penyuluh Agama setempat menuturkan meskipun disini hidup sebagai minoritas muslim, akan tetapi kebersamaan tetap berjalan dengan baik. "Bhineka Tunggal Ika ataupun Pancasila disini tetap terjaga dengan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, sebanyak 127 bungkus daging kurban tersebut dibagikan kepada para muallaf, fakir miskin, orang jompo, anak-anak yatim dan orang-orang muslim di sekitar.
Kemudian, Ustadz H Masjidi menjelaskan bahwa di wilayahnya ada enam keberagaman agama dan kepercayaan, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kaharingan.
"Meskipun agama dan kepercayaan setempat beragam, solidaritas dan toleransi antar agama masih terjaga. Terbukti dengan tidak adanya konflik antar golongan dan beliau bisa berdakwah di Hinas Kiri dan Atiran," tukasnya.
Ia berharap, mudah-mudahan nanti berlanjut di tahun-tahun berikutnya warga di Meratus senantiasa merasakan daging kurban. "Masyarakat sangat antusias, karena sedikit banyaknya kegiatan ini membantu syiar Islam kepada masyarakat," tutupnya.
Baca juga: Warga terdampak PPKM terbantu dengan pembagian beras dari Bulog Barabai
Baca juga: Muhammadiyah HST berkurban 33 ekor sapi
Baca juga: Kejari HST nyatakan telah selamatkan uang dan aset negara mencapai empat miliar lebih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Warga Muallaf yang ada di Pegunungan Meratus tepatnya Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) turut menerima bantuan daging kurban.
Bantuan hewan kurban tersebut merupakan dari hasil kolaborasi Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Pelajar Islam Indonesia (PlI), dan Bauntung Batuah Management sebanyak satu ekor sapi.
Ustadz H Masjidi selaku Penyuluh Agama setempat menuturkan meskipun disini hidup sebagai minoritas muslim, akan tetapi kebersamaan tetap berjalan dengan baik. "Bhineka Tunggal Ika ataupun Pancasila disini tetap terjaga dengan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, sebanyak 127 bungkus daging kurban tersebut dibagikan kepada para muallaf, fakir miskin, orang jompo, anak-anak yatim dan orang-orang muslim di sekitar.
Kemudian, Ustadz H Masjidi menjelaskan bahwa di wilayahnya ada enam keberagaman agama dan kepercayaan, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kaharingan.
"Meskipun agama dan kepercayaan setempat beragam, solidaritas dan toleransi antar agama masih terjaga. Terbukti dengan tidak adanya konflik antar golongan dan beliau bisa berdakwah di Hinas Kiri dan Atiran," tukasnya.
Ia berharap, mudah-mudahan nanti berlanjut di tahun-tahun berikutnya warga di Meratus senantiasa merasakan daging kurban. "Masyarakat sangat antusias, karena sedikit banyaknya kegiatan ini membantu syiar Islam kepada masyarakat," tutupnya.
Baca juga: Warga terdampak PPKM terbantu dengan pembagian beras dari Bulog Barabai
Baca juga: Muhammadiyah HST berkurban 33 ekor sapi
Baca juga: Kejari HST nyatakan telah selamatkan uang dan aset negara mencapai empat miliar lebih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021