Bupati Tapin HM Arifin Arpan di Rantau, Rabu, tegas memberikan kebijakan tidak akan mengambil resiko untuk pembelajaran tatap muka (PTM) mengingat pandemi COVID-19 masih ada.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Tapin pernah memberlakukan PTM untuk tingkat SD dan SMP bulan Mei lalu, namun belum sampai pelajar turun ke sekolah langsung dibatalkan oleh Bupati Tapin. 

"Nah untuk PTM ini kita cukup sulit sementara di pusat dan beberapa provinsi masih  PPKM Darurat. Aku tidak berani juga menyatakan kapan harus PTM, kita lihat daerah lain dulu agar kita tidak salah langkah," ujarnya.

Sementara dibeberapa di Kalsel menyuarakan PTM, bupati tetap tidak akan memberikan izin untuk pelaksanaan itu di daerahnya. 

Situasi COVID-19 di Tapin dan vaksinasi 

Perkembangan COVID 19 di Tapin, dari Dinas Kesehatan di ppcovid19.tapinkab.go.id, Sabtu, (26/6) lalu tercatat angka kasus positif 1.196, masih dirawat 22 orang, angka kesembuhan 1.128 dan meninggal dunia 46 orang.

Terhitung 19 hari, kasus COVID-19 di Tapin masih menunjukkan peningkatan namun diiringi angka kesembuhan yang memadai, terupdate Rabu, (14/7) angka positif 1.240, sembuh 1.166, masih dirawat 26 dan korban meninggal bertambah menjadi 48 orang. 

Jum'at (2/7) tercatat tercatat masyarakat sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 15.042 orang dan yang selesai dosis kedua sebanyak 7.067 orang. Kata Kadinkes Tapin Alfian Yusuf untuk mencapai herd imunity minimal dari jumlah penduduk 80 -90 persen sudah divaksin. 

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Tapin diangka 18.575 orang. Strategi yang dipakai oleh Dinkes Tapin dikatannya untuk mencapai angka persentase itu dengan melakukan sosialisasi dengan penyuluhan kepada masyarakat, menetapkan sasaran dan menjadwalkan untuk vaksinasi.

Terbaru, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Tapin Nurul Hidayah menyampaikan bahwa stock vaksin dinas kosong. 

"Stock vaksin di Dinas Kesehatan kosong," ujarnya Rabu, (14/7) kepada wartawan ANTARAKALSEL. 

Alokasi dan distribusi vaksin darah saat ini dikatakannya tergantung dari pusat. 

 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021