Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal mengisyaratkan penundaan rencana pembelajaran tatap muka di sekolah seiring melonjaknya kasus harian COVID-19.

"Jika penambahan kasus terus meningkat secara eksponensial maka pembelajaran tatap muka kita tunda dulu sampai melandai," terang dia di Banjarmasin, Jumat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel pada hari ini ada penambahan 200 orang terkonfirmasi positif COVID-19, 125 orang dalam perawatan dan 4 orang meninggal dunia. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun 2021 untuk kasus harian.

Lonjakan kasus harian terjadi signifikan dalam tiga hari terakhir sejak Rabu (7/7) yaitu 111 orang terkonfirmasi positif dan 4 meninggal dunia. Kemudian Kamis (8/7) bertambah lagi sebanyak 144 orang dengan kematian 4 orang. Sedangkan untuk kesembuhan jumlahnya selalu lebih sedikit dibandingkan pasien baru yang sakit atau terkonfirmasi positif.

Safrizal mengungkapkan Satgas COVID-19 terus melakukan asesmen ke sekolah-sekolah terkait kesiapan penerapan protokol kesehatan sembari memonitor perkembangan zonasi dan penambahan kasus harian.

Untuk situasi terkini, ada sembilan kabupaten zona oranye dan 4 wilayah zona kuning COVID-19 dari 13 daerah di Kalimantan Selatan. Safrizal menyebut kegiatan masyarakat wajib mematuhi peraturan PPKM Mikro yang diterapkan.

Di antaranya pembatasan kapasitas maksimal 50 persen untuk kegiatan publik termasuk bekerja dari rumah untuk perkantoran yang juga wajib dipatuhi.

"Saya minta Kapolda untuk memerintahkan jajarannya menegakkan prokes ini. Kalau ada yang melanggar, berikan sanksi tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Situasi kasus lagi melonjak, semua wajib disiplin untuk menekan penambahan penularan COVID-19," tandasnya.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021