Sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) terisi pasien di atas 50 persen dari kapasitas tempat tidur baik ruang ICU maupun isolasi seiring melonjaknya kasus COVID-19.

"Kondisi ini menjadi peringatan bagi kita untuk bisa mengantisipasi ketersediaan tempat tidur yang terus berkurang," terang Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal di Banjarmasin, Rabu.

Ada delapan rumah sakit rujukan yang merawat pasien COVID-19 di Kalsel yaitu RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Ansari Saleh Banjarmasin, RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, RSUD Idaman Banjarbaru, RSUD Boejasin Pelaihari, RSUD Hasan Basry Kandangan, Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin dan Rumah Sakit Sambang Lihum di Kabupaten Banjar.

Kondisi paling mengkhawatirkan terjadi di empat rumah sakit yaitu RSUD Ansari Saleh dengan tempat tidur ICU terisi 53,3 persen dari kapasitas 15 tempat tidur dan 75,8 persen untuk tempat tidur isolasi dari kapasitas 62 tempat tidur.

Kemudian RSUD Idaman ruang ISU 100 persen terpakai dari 6 tersedia dan 65,9 persen untuk tempat tidur isolasi dari 44 tempat tidur tersedia.

Selanjutnya RSUD Boejasin tempat tidur isolasi terisi 51,8 persen dari 56 tempat tidur tersedia. Sedangkan Rumah Sakit Bhayangkara ruang ICU terisi 100 persen dan ruang isolasi dari kapasitas 36 tempat tidur terisi 33 atau 91,7 persen.

Safrizal mengungkapkan ada rencana penambahan tempat tidur di rumah sakit baik rujukan maupun tidak sebanyak 773.

Dia juga meminta Dinas Kesehatan segera menyiapkan rumah sakit khusus COVID-19 jika diperlukan agar penanganan pasien bisa lebih fokus, begitu pula penyiapan tenaga kesehatannya.

"Ada 22 tenda darurat juga disiapkan dengan asumsi satu tenda menampung 20 tempat tidur, sehingga ada penambahan 440 tempat tidur bisa merawat pasien," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel HM Muslim mengatakan lonjakan kasus COVID-19 cukup signifikan dalam satu minggu terakhir. Bahkan untuk hari ini saja ada penambahan 111 orang terkonfirmasi positif dan sembuh 36 orang.

"Untuk data kemarin 1.058 pasien dalam perawatan atau 42 persen dari total kasus aktif yang tercatat. Selebihnya isolasi khusus dan isolasi mandiri. Hal ini menunjukkan kondisi orang yang terpapar COVID-19 cukup mengkhawatirkan karena harus dirawat di rumah sakit," tandasnya.

 

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021