Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak karena kekurangan gizi di Kabupaten Tabalong mengalami penurunan.

Sebelumnya angka stunting di 'Bumi Saraba Kawa' ini mencapai 44,6 persen turun menjadi 11,51 persen.

 "Untuk menurunkan angka stunting diperlukan kerja sama semua pihak termasuk masyarakat dan orang tua," ungkap Anang.

Hal ini disampaikan Anang saat menerima kunjungan kerja Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) di Hotel Aston Tanjung, Jumat (18/ 6).

Kunjungan Kepala BKKBN Pusat ke Kabupaten Tabalong selain silaturahmi sekaligus membahas penanganan dan percepatan penurunan angka stunting yang ada di wilayah ini.

Termasuk memotivasi dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan program KB termasuk pelaksanaan kontrasepsi yang mantap, disamping mobilisasi dan membantu para bidan dan dokter yang melakukan Metode Operasi Wanita maupun pria melalui Dana Alokasi Khusus.

 Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020--2024 angka kasus stunting di Indonesia pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen dari sekitar 27 persen.

Hasto mengemukakan perlunya strategi khusus dan reorientasi program untuk mempercepat penurunan kasus stunting.

BKKBN sendiri akan melakukan program bina keluarga, menyasar keluarga yang memiliki anak di bawah usia lima tahun dan juga di bawah dua tahun.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021