Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 25 petani di Desa Kasiau Raya dan Desa Manunggul, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengikuti Sekolah Lapang Good Agriculture Practice guna mengembangkan padi organik di wilayah ini.
Sekretaris Desa Kasiau Raya Arpani di Tanjung, Kamis, mengatakan kegiatan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practice (SLGAP) merupakan inisiasi PT Pertamina EP Aset V Lapangan Tanjung dan Balai Penyuluhan Pertanian Maburai Kecamatan Murung Pudak.
"Ada sekitar dua hektare lahan sawah yang menjadi percontohan pengembangan padi organik dan 20 petani juga mengikuti SLGAP untuk peningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait produksi padi yang ramah lingkungan," jelas Arpani.
Selain mendapatan bantuan benih padi organik, petani juga mendapatkan bantuan pupuk serta peralatan pertanian guna mendukung kegiatan pengembangan padi ramah lingkungan ini.
Sedangkan di Desa Manunggul Kecamatan Murung Pudak, kegiatan SLGAP diikuti lima petani dengan melakukan uji coba padi organik di lahan seluas 1 hektare.
Terpisah Staf humas PT Pertamina EP Aset V Lapangan Tanjung, Devanty Puri Kencana mengatakan uji coba pengembangan padi organik yang diinisiai perusahaan migas sejak 2014 seluas tiga hektare di dua desa yakni Desa Kasiau Raya dan Desa Manunggul.
"Jenis padi organik yang kita kembangkan di dua desa tersebut masing-masing IR unus, sibuyung dan lentera, selain itu para petani juga mendapatkan pelatihan SLGAP sekaligus praktek lapang penerapan Good Agriculture Praktice," jelas Devanty.
Di Desa Kasiau Raya melalui kelompok Tani Karya Membangun telah mengembangkan padi organik sejak 2014 dengan menerapkan sistem penanaman jajar legowo dengan produksi padi mencapai tiga ton lebih.
Devanty menambahkan produksi padi organik dengan menerapkan Good Agricultur Praktice (GAP) ternyata meningkat 100 persen lebih dibanding produksi normalnya.
"Selain melakukan uji coba di lahan percontohan untuk pengembangan padi organik, petani juga bisa mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh pada kegiatan SLGAP di lahan milik sendiri karena produksi padi yang dihasilkan meningkat," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Sekretaris Desa Kasiau Raya Arpani di Tanjung, Kamis, mengatakan kegiatan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practice (SLGAP) merupakan inisiasi PT Pertamina EP Aset V Lapangan Tanjung dan Balai Penyuluhan Pertanian Maburai Kecamatan Murung Pudak.
"Ada sekitar dua hektare lahan sawah yang menjadi percontohan pengembangan padi organik dan 20 petani juga mengikuti SLGAP untuk peningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait produksi padi yang ramah lingkungan," jelas Arpani.
Selain mendapatan bantuan benih padi organik, petani juga mendapatkan bantuan pupuk serta peralatan pertanian guna mendukung kegiatan pengembangan padi ramah lingkungan ini.
Sedangkan di Desa Manunggul Kecamatan Murung Pudak, kegiatan SLGAP diikuti lima petani dengan melakukan uji coba padi organik di lahan seluas 1 hektare.
Terpisah Staf humas PT Pertamina EP Aset V Lapangan Tanjung, Devanty Puri Kencana mengatakan uji coba pengembangan padi organik yang diinisiai perusahaan migas sejak 2014 seluas tiga hektare di dua desa yakni Desa Kasiau Raya dan Desa Manunggul.
"Jenis padi organik yang kita kembangkan di dua desa tersebut masing-masing IR unus, sibuyung dan lentera, selain itu para petani juga mendapatkan pelatihan SLGAP sekaligus praktek lapang penerapan Good Agriculture Praktice," jelas Devanty.
Di Desa Kasiau Raya melalui kelompok Tani Karya Membangun telah mengembangkan padi organik sejak 2014 dengan menerapkan sistem penanaman jajar legowo dengan produksi padi mencapai tiga ton lebih.
Devanty menambahkan produksi padi organik dengan menerapkan Good Agricultur Praktice (GAP) ternyata meningkat 100 persen lebih dibanding produksi normalnya.
"Selain melakukan uji coba di lahan percontohan untuk pengembangan padi organik, petani juga bisa mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh pada kegiatan SLGAP di lahan milik sendiri karena produksi padi yang dihasilkan meningkat," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015