Tidak ubahnya bidang pertanian, usaha di sektor perkebunan juga menjadi salah satu potensi usaha unggulan masyarakat di daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis usaha pekerbunan yang banyak dikembangkan petani  adalah kebun karet dan kelapa sawit. 


Secara kesinambungan, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming juga menggulirkan kebijakan strategis di bidang perkebunan tersebut. Penyaluran bantuan bibit karet dan bibit kelapa sawit secara bertahap dilakukan demi mendorong peningkatan produksi sektor perkebunan itu.

Termasuk juga penyaluran jenis bantuan yang lain seperti Saprodi berupa pupuk dan herbisida.  Serta upaya pemberian pelatihan dan penyuluhan terhadap kelompok tani terkait proses penanaman dan pemeliharaan sektor perkebunan hingga program pasca panen.   

Penyaluran bantuan bibit karet yang dilakukan pemerintah daerah pada tahun 2013 mencapai 250.000 batang. Sedangkan bibit kelapa sawit sebanyak 70.000 batang. Selanjutnya di tahun 2014 pemerintah kembali menyalurkan bantuan bibit karet sebanyak 140 batang. Kemudian bibit kelapa sawit sebanyak 500 batang.

Bantuan pendukung lainya yang juga telah diberikan adalah berupa pembangunan pasar transit hasil perkebunan karet, kios tempat penyediaan saprodi, penguatan modal usaha kelompok tani dalam menyediakan bahan pembeku lateks, peralatan mangkok sadap, talang sadap, kawat pengikat, pisau sadap, batu asah, ember, dan talang alumunium untuk memenuhi kebutuhan petani menyadap karet.

Pemberian bantuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah produksi petani secara maksimal.
     Jumlah produksi petani karet pada tahun 2010 mencapai 6.530,83 ton. Tiga tahun kemudian, tepatnya akhir 2013 naik menjadi 17.031,2 ton.

Untuk jumlah produksi hasil kebun kelapa sawit tahun 2010 mencapai 241.948,5 ton. Berlanjut di tahun 2011 menjadi 391.268,0 ton, dan akhir 2014 naik menjadi 410.358,5 ton.  

Demi memaksimalkan kesejahteran para petani khususnya di sektor perkebunan, pemerintah daerah saat ini juga membuat terobosan dengan membangun perusahaan  pengolahan karet,  PT Nusantara Batulicin dan perusahaan pengolahan kelapa sawit, PT Batulicin Agro Sentosa (BAS)
     
Kedua pabrik tersebut dibangun berkat kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak perusahaan pengembang plasma kebun karet dan kelapa sawit di daerah tersebut.
    
Peletakan batu pertama pembangunan PT BAS dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudi Ariffin  pada tanggal 02 Februari 2013 di Kecamatan Karang Bintang.
     
Satu tahun sebelum pembangunan perusahaan itu, pada Maret 2012 pemerintah daerah juga telah membangun PT Nusantara Batulicin berkat kerja samanya dengan  PT Perkebunan Nusantara XIII (PT PN XIII) di Kecamatan Karang Bintang.
     
Pada tahun 2013 PT Nusantara Batulicin berhasil melakukan eksport perdana hasil karet yang dibeli dari masyarakat untuk dikirim ke Singapura. Jumlah karet yang di eksport sebanyak 241,92 ton, yang mana karet tersebut sebelumnya masih berupa Lumb, kemudian diproses menjadi karet setengah jadi untuk selanjutnya di ekspor ke negara tujuan.
    

Pewarta: Sujud Mariono/Humas Setda Tanah Bumbu

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015