Pedagang besar kambing di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, setiap bulan rata-rata mendatangkan 1.500 ekor kambing dari luar Kalimantan.
Seorang pedagang besar di Banjarmasin, Fais, Rabu, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan kambing pelangganya di Kalsel mendatangkan dari Sulawesi, Jawa dan Sumatera.
"Meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19, permintaan akan kambing berangsur-ansur normal, yakni kisaran Rp1.500 ekor per bulan," katanya.
Dikatakan, sebagian besar atau sekitar 70 persen kambing yang ia didatangkan untuk memenuhi kebutuhan aqiqah, sisanya untuk pedagang sate dan selamatan.
Selama ini ribuan kambing tersebut didatangkan dari Lampung, dan sejumlah daerah di Sumatera. Jember, Banyuwangi, Blitar dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur, serta Sulawesi Selatan.
Pengiriman kambing ke Banjarmasin dari daerah asalnya menggunakan mobil pickup, truk besar, dengan kapasitas 400-500 ekor per truk, selanjutnya menggunakan kapal roll on roll of (Roro).
Baca juga: Indocement dukung peternak kambing produk pakan ternak sendiri
Dia menjelaskan, awal mewabahnya Virus Corona permintaan daging kambing untuk sate atau aqiqah kisaran dua ekor per pekan, atau sekitar delapan ekor per bulan.
"Tetapi saat ini dalam sepekan, kami memotong 80 ekor kambing sepekan," ujarnya.
Fais mengaku, setiap akhir pekan, yakni pada Jumat dan Sabtu harus menyiapkan dagiung kambing untuk keperluan hajatan, aqiqah, dan pedagang sate lebih banyak dari hari-hari biasa.
"Karena sebagian besar, masyarakat melaksanakan hajatan atau selamatan, aqiqah pada hari Ahad, sehingga permintaan kambing cukup meningkat.
Seorang pembeli kambing di Banjarmasin, Abu Bakar, mengaku merasa sangat terbantu dengan hadirnya pedagang kambing besar, seperti Fais.
"Karena dengan masuknya kambing dari luar daerah akan mempengaruhi harga kambing di Banjarmasin lebih kompetitif, dibandingkan dengan harga kambing lokal," katanya.
Baca juga: ADARO dampingi pertenakan kambing di Pesantren melalui PASS
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Seorang pedagang besar di Banjarmasin, Fais, Rabu, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan kambing pelangganya di Kalsel mendatangkan dari Sulawesi, Jawa dan Sumatera.
"Meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19, permintaan akan kambing berangsur-ansur normal, yakni kisaran Rp1.500 ekor per bulan," katanya.
Dikatakan, sebagian besar atau sekitar 70 persen kambing yang ia didatangkan untuk memenuhi kebutuhan aqiqah, sisanya untuk pedagang sate dan selamatan.
Selama ini ribuan kambing tersebut didatangkan dari Lampung, dan sejumlah daerah di Sumatera. Jember, Banyuwangi, Blitar dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur, serta Sulawesi Selatan.
Pengiriman kambing ke Banjarmasin dari daerah asalnya menggunakan mobil pickup, truk besar, dengan kapasitas 400-500 ekor per truk, selanjutnya menggunakan kapal roll on roll of (Roro).
Baca juga: Indocement dukung peternak kambing produk pakan ternak sendiri
Dia menjelaskan, awal mewabahnya Virus Corona permintaan daging kambing untuk sate atau aqiqah kisaran dua ekor per pekan, atau sekitar delapan ekor per bulan.
"Tetapi saat ini dalam sepekan, kami memotong 80 ekor kambing sepekan," ujarnya.
Fais mengaku, setiap akhir pekan, yakni pada Jumat dan Sabtu harus menyiapkan dagiung kambing untuk keperluan hajatan, aqiqah, dan pedagang sate lebih banyak dari hari-hari biasa.
"Karena sebagian besar, masyarakat melaksanakan hajatan atau selamatan, aqiqah pada hari Ahad, sehingga permintaan kambing cukup meningkat.
Seorang pembeli kambing di Banjarmasin, Abu Bakar, mengaku merasa sangat terbantu dengan hadirnya pedagang kambing besar, seperti Fais.
"Karena dengan masuknya kambing dari luar daerah akan mempengaruhi harga kambing di Banjarmasin lebih kompetitif, dibandingkan dengan harga kambing lokal," katanya.
Baca juga: ADARO dampingi pertenakan kambing di Pesantren melalui PASS
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021