Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Sejumlah rumah lanting di Sungai Martapura di Jalan Sungai Baru, Banjarmasin, terlihat masih belum dieksekusi, padahal puluhan rumah di bantaran sungai itu telah digusur.





Kasat Satpol PP Kota Banjarmasin Ichwan Nurkhaliq, Jumat (20/3), mengungkapkan, penggusuran bangunan di sepanjang Jalan Sungai Baru sudah mulai dilakukan sejak Rabu (18/3). Namun bagi rumah lanting yang ada di sungai itu masih belum dilakukan.


Sebab, ungkap dia, Pemko masih berkonsultasi dengan Badan Pengawas Pembangunan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


"Pemko menunggu surat dari BPKP untuk ganti rugi eksekusi rumah-rumah lanting itu, apakah boleh dilakukan pembebasan dengan ganti rugi, atau bagaimana, sebab mereka tidak memiliki alas hak atas tanah," ujarnya.


Karena, kata dia, rumah lanting itu berdiri di atas sungai yang dalam peraturannya tidak boleh tanah atau lahan di bawah sungai menjadi hak milik.

"Karenanya, apakah penggusuran rumah lanting ini cukup dengan pemberian uang kerohiman saja," jelasnya.

Ichwan memastikan, bahwa seluruh bangunan di sepanjang bantaran Sungai Martapura dari Jembatan Dewi sampai Jembatan Pangeran Antasari di Sungai Baru itu akan digusur, termasuk rumah lanting, karena kepentingan pembangunan siring sungai.

Menurut Kepala Bidang Tata Pemerintahan (Tapem) Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin Iwan Ristianto, terdata ada sebanyak 12 buah rumah lanting di Sungai Martapura di daerah Sungai Baru itu akan dibebaskan.


"Sebab di sana akan dibangun kelanjutan `siring` (turap) sungai, sebagai lanjutan taman siring Jalan P Tendean atau Pacinan Laut Banjarmasi," ucapnya.


Diungkapkannya, pembebasan 12 rumah lanting tersebut masuk dalam pembebasan sebanyak 56 buah bangunan penduduk di sepanjang pinggir Sungai Martapura dari Jembatan Dewi hingga Jembatan Pangeran Antasari dengan anggaran Rp24 miliar.


Dikatakannya, untuk pembebasan wilayah pinggiran Sungai Martapura di daerah Sungai Baru itu sudah dilakukan tahun anggaran 2014 dan 2015. "Tinggal pembongkaran, akan digunakan instansi terkait untuk mulai pembangunan siring," tuturnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Sukarli


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015