Bagian Protokol, Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan Daerah (Prokopimda) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis (Rakor dan Bimtek) terkait pembentukan KIM PRODUK KOPI (Kelompok Informasi Masyarakat Bagian Protokol, Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan).
Kegiatan Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI itu terbagi dalam beberapa tahap dan pesertanya berasal dari aparatur desa/kelurahan yang terdapat 195 desa dan enam kelurahan masing-masing satu orang.
Rakor diselenggarakan di Aula Selidah Kantor Bupati Batola itu, dibuka Plh Sekda Batola H Zulkifli Yadi Noor, Selasa (4/5).
Plh Sekdakab Batola H Zulkifli Yadi Noor menyatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Bagian Prokopimda.
Dia menilai, Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI sebagai bentuk inovasi dalam upaya mengoptimalkan penyebaran informasi ke masyarakat, khususnya masyarakat perdesaan.
Lelaki yang akrap disapa pak Zul itu mengatakan, level kemajuan suatu negara maupun wilayah bisa diukur dari seberapa inovasi yang dilaksanakan. Begitu pula peradaban terlahir dari adanya inovasi yang tercipta.
“Inovasi itu biasanya menjawab persoalan yang ada, walau pun tidak excited,” papar Kepala Bappelitbang Batola itu.
Terkait inovasi informasi KIM PRODUK KOPI, lelaki yang juga pernah menjabat Kadistan TPH Batola itu mengutarakan, sekarang memang zamannya.
Mengutip pernyataan Menteri Penerangan era Orba H Harmoko, yang menyatakan, siapa yang menguasai informasi dia yang akan menguasai dunia.
Pernyataan menteri di era 80-an itu, papar Zul, ternyata terbukti bahwa informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya merubah tatanan.
Kendati tantangannya juga sangat berat, sebut dia, terlebih di era digitalisasi seperti sekarang.
Lelaki yang pernah menempuh pendidikan luar negeri itu mengutarakan, terdapat suatu deksi yang menyatakan tidak ada prestasi tanpa koordinasi, tidak ada koordinasi tanpa komunikasi, tidak komunikasi tanpa informasi.
Dari deksi tersebut, papar dia, menggambarkan informasi berguna dalam menjawab semua persoalan.
Untuk konteks pemerintahan, Zulkifli mengutarakan, permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana agar informasi bisa terhubung ke masyarakat.
Mengingat dalam rangka pelayanan masyarakat, ungkapnya lagi, informasi paling menentukan terhadap sukses tidaknya pembangunan yang dilaksanakan.
Sebelumnya, Kabag Prokopimda Setda Batola Hery Sasmita menyatakan, dilaksanakannya Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI untuk optimalisasi penyebarluasan informasi kepada masyarakat di Kabupaten Barito Kuala.
Lelaki yang akrap disapa Hery itu mengutarakan, di Batola masih terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam penyebaran informasi, diantaranya akibat kondisi geografis yang terpisah-pisah sungai di samping keberadaan lahan yang sebagian besar rawa sangat sulit dalam pemenuhan jalan.
Dampaknya, lanjut Hery, juga terjadi kepada daya sebar informasi yang ke masyarakat.
Sementara di lain pihak, sebut dia, jangkauan selular serta jaringan internet sebagian desa juga tidak tersentuh.
Dari fakta itu, Kabag Prokopimda Pemkab Batola Hery Sasmita melalui Diklat PKA (Pendidikan Kepemimpinan Administrator) Angkatan 2 Tahun 2021 mencoba melakukan inovasi melalui aksi perubahan KIM PRODUK KOPI (Kelompok Informasi Masyarakat bersama Bagian Protokol Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan).
Dia berharap, melalui KIM PRODUK KOPI nantinya mampu mensiasati kendala yang terjadi, khususnya masyarakat yang tidak tersentuh layanan informasi jaringan internet.
Dengan memberdayakan aparat desa/kelurahan yang terhimpun di KIM PRODUK KOPI, papar dia, maka informasi bisa setback ke desa-desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kegiatan Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI itu terbagi dalam beberapa tahap dan pesertanya berasal dari aparatur desa/kelurahan yang terdapat 195 desa dan enam kelurahan masing-masing satu orang.
Rakor diselenggarakan di Aula Selidah Kantor Bupati Batola itu, dibuka Plh Sekda Batola H Zulkifli Yadi Noor, Selasa (4/5).
Plh Sekdakab Batola H Zulkifli Yadi Noor menyatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Bagian Prokopimda.
Dia menilai, Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI sebagai bentuk inovasi dalam upaya mengoptimalkan penyebaran informasi ke masyarakat, khususnya masyarakat perdesaan.
Lelaki yang akrap disapa pak Zul itu mengatakan, level kemajuan suatu negara maupun wilayah bisa diukur dari seberapa inovasi yang dilaksanakan. Begitu pula peradaban terlahir dari adanya inovasi yang tercipta.
“Inovasi itu biasanya menjawab persoalan yang ada, walau pun tidak excited,” papar Kepala Bappelitbang Batola itu.
Terkait inovasi informasi KIM PRODUK KOPI, lelaki yang juga pernah menjabat Kadistan TPH Batola itu mengutarakan, sekarang memang zamannya.
Mengutip pernyataan Menteri Penerangan era Orba H Harmoko, yang menyatakan, siapa yang menguasai informasi dia yang akan menguasai dunia.
Pernyataan menteri di era 80-an itu, papar Zul, ternyata terbukti bahwa informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya merubah tatanan.
Kendati tantangannya juga sangat berat, sebut dia, terlebih di era digitalisasi seperti sekarang.
Lelaki yang pernah menempuh pendidikan luar negeri itu mengutarakan, terdapat suatu deksi yang menyatakan tidak ada prestasi tanpa koordinasi, tidak ada koordinasi tanpa komunikasi, tidak komunikasi tanpa informasi.
Dari deksi tersebut, papar dia, menggambarkan informasi berguna dalam menjawab semua persoalan.
Untuk konteks pemerintahan, Zulkifli mengutarakan, permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana agar informasi bisa terhubung ke masyarakat.
Mengingat dalam rangka pelayanan masyarakat, ungkapnya lagi, informasi paling menentukan terhadap sukses tidaknya pembangunan yang dilaksanakan.
Sebelumnya, Kabag Prokopimda Setda Batola Hery Sasmita menyatakan, dilaksanakannya Rakor dan Bimtek KIM PRODUK KOPI untuk optimalisasi penyebarluasan informasi kepada masyarakat di Kabupaten Barito Kuala.
Lelaki yang akrap disapa Hery itu mengutarakan, di Batola masih terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam penyebaran informasi, diantaranya akibat kondisi geografis yang terpisah-pisah sungai di samping keberadaan lahan yang sebagian besar rawa sangat sulit dalam pemenuhan jalan.
Dampaknya, lanjut Hery, juga terjadi kepada daya sebar informasi yang ke masyarakat.
Sementara di lain pihak, sebut dia, jangkauan selular serta jaringan internet sebagian desa juga tidak tersentuh.
Dari fakta itu, Kabag Prokopimda Pemkab Batola Hery Sasmita melalui Diklat PKA (Pendidikan Kepemimpinan Administrator) Angkatan 2 Tahun 2021 mencoba melakukan inovasi melalui aksi perubahan KIM PRODUK KOPI (Kelompok Informasi Masyarakat bersama Bagian Protokol Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan).
Dia berharap, melalui KIM PRODUK KOPI nantinya mampu mensiasati kendala yang terjadi, khususnya masyarakat yang tidak tersentuh layanan informasi jaringan internet.
Dengan memberdayakan aparat desa/kelurahan yang terhimpun di KIM PRODUK KOPI, papar dia, maka informasi bisa setback ke desa-desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021