Dinas Kominfo Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengakui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dinasnya masih terbatas dan belum bisa menangkal berita-berita bohong atau hoax.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Sarana dan Aplikasi Informatika Dinas Kominfo HST, Saifik Mailani usai memberikan materi tentang menangkal berita hoax dan ujaran kebencian pada acara diskusi kelompok terpumpun resolusi konflik kebahasaan di masyarakat yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalsel di Auditorium Kantor Bupati HST, Kamis (29/4).
Lulusan Sarjana Ekonomi tersebut mengatakan, di Dinas Kominfo kebanyakan pejabatnya juga bukan berlatar belakang ilmu IT.
"Kami akui itu kelemahan dinas kami selama ini dan ke depan mungkin akan ada pembenahan dan perbaikan, terutama dalam upaya menangkal berita hoax," katanya.
Peserta acara pun sempat menanyakan berapa banyak berita hoax yang pernah di klarifikasi atau ditangkal oleh Kominfo khususnya yang beredar luas di masyarakat HST dan langkah-langkah ke depan.
Dicontohkan seperti pasca banjir di Kabupaten HST beberapa waktu yang lalu. Banyak beredar berita-berita hoax terutama info masalah debit air di daerah pegunungan yang membuat cemas warga Barabai.
Penanganan banjir oleh pemerintah yang terintegrasi dengan dinas terkait khususnya Kominfo dalam memberikan informasi, tidak pernah memberikan klarifikasi terkait masalah itu.
Akibatnya banyak info yang simpang siur dan di bagikan ke beberapa grub media sosial yang menimbulkan kecemasan dan kepanikan.
Beruntung organisasi sosial seperti Balakar dan Orari lokal aktif memberikan informasi perkembangan masalah banjir dulu dan mengurangi kecemasan warga.
Saifik Mailani hanya menjawab bahwa pihaknya sedang pembenahan media center.
"Saat ini kami akui, website Kominfo belum menayangkan hoax yang beredar di daerah, masih sifatnya skala nasional, namun ke depan insyaallah kita akan terus melakukan pembenahan," tuntasnya.
Baca juga: Polres HST cegat pengedar sabu di pinggir jalan raya Desa Kias
Baca juga: Terima silaturahmi wartawan, Wabup sebut HST defisit Rp290 miliar
Baca juga: Tiga warga HST terekam CCTV curi sarang burung walet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Sarana dan Aplikasi Informatika Dinas Kominfo HST, Saifik Mailani usai memberikan materi tentang menangkal berita hoax dan ujaran kebencian pada acara diskusi kelompok terpumpun resolusi konflik kebahasaan di masyarakat yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalsel di Auditorium Kantor Bupati HST, Kamis (29/4).
Lulusan Sarjana Ekonomi tersebut mengatakan, di Dinas Kominfo kebanyakan pejabatnya juga bukan berlatar belakang ilmu IT.
"Kami akui itu kelemahan dinas kami selama ini dan ke depan mungkin akan ada pembenahan dan perbaikan, terutama dalam upaya menangkal berita hoax," katanya.
Peserta acara pun sempat menanyakan berapa banyak berita hoax yang pernah di klarifikasi atau ditangkal oleh Kominfo khususnya yang beredar luas di masyarakat HST dan langkah-langkah ke depan.
Dicontohkan seperti pasca banjir di Kabupaten HST beberapa waktu yang lalu. Banyak beredar berita-berita hoax terutama info masalah debit air di daerah pegunungan yang membuat cemas warga Barabai.
Penanganan banjir oleh pemerintah yang terintegrasi dengan dinas terkait khususnya Kominfo dalam memberikan informasi, tidak pernah memberikan klarifikasi terkait masalah itu.
Akibatnya banyak info yang simpang siur dan di bagikan ke beberapa grub media sosial yang menimbulkan kecemasan dan kepanikan.
Beruntung organisasi sosial seperti Balakar dan Orari lokal aktif memberikan informasi perkembangan masalah banjir dulu dan mengurangi kecemasan warga.
Saifik Mailani hanya menjawab bahwa pihaknya sedang pembenahan media center.
"Saat ini kami akui, website Kominfo belum menayangkan hoax yang beredar di daerah, masih sifatnya skala nasional, namun ke depan insyaallah kita akan terus melakukan pembenahan," tuntasnya.
Baca juga: Polres HST cegat pengedar sabu di pinggir jalan raya Desa Kias
Baca juga: Terima silaturahmi wartawan, Wabup sebut HST defisit Rp290 miliar
Baca juga: Tiga warga HST terekam CCTV curi sarang burung walet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021