Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi lingkungan hidup, H Gusti Abidinsyah SSos MM menyambut positif rencana pemerintah kabupaten (Pemkab) Banjar melakukan normalisasi sungai.
"Kita apresiasi dan sambut positif rencana normalisasi sungai. Apalagi tujuannya baik antara lain salah satu upaya pengendalian banjir," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar itu di Banjarmasin, Selasa.
Namun pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) atau mantan pejabat pada Pemkab Banjar itu mengingatkan, normalisasi sungai tersebut harus dengan perencanaan yang betul-betul matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari yaitu saat pelaksanaan serta pascanya.
Selain itu, perlu sosialisasi yang lebih intens terlebih dahulu sehingga warga masyarakat bisa memahami tujuan baik tersebut, dan pada gilirannya turut berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan normalisasi sungai.
"Kita tidak ingin normalisasi sungai yang tujuannya baik, dalam pelaksanaan menimbulkan masalah baru karena kurang mantap perencanaan serta sosial," lanjut laki-laki kelahiran Kotabaru Tahun 1965 dan lama mengabdi di "Bumi Barakat" Banjar itu.
Pasalnya, menurut wakil rakyat dari Partai Demokrat itu, salah satu upaya pengendalian banjir yang belakangan ini bila musim penghujan bencana banjir sering melanda Bumi Barakat Banjar atau "Kota Intan" Martapura yang berjuluk "Serambi Mekkah" Kalsel tersebut dengan normalisasi sungai.
Sebagai contoh sungai-sungai kecil atau saluran terbuka (Salter) pada kanan kiri sepanjang Jalan A Yani seperti wilayah Kecamatan Gambut dan Kecamatan Kertak Hanyar.
"Tapi pada kanan kiri sepanjang Jalan A Yani wilayah Gambut dan Kertak Hanyar itu banyak bangunan sehingga perlu sosialisasi lebih intens atau pendekatan secara persuasif dengan warga masyarakat setempat agar tidak menimbulkan masalah baru," demikian Gt Abidinsyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Kita apresiasi dan sambut positif rencana normalisasi sungai. Apalagi tujuannya baik antara lain salah satu upaya pengendalian banjir," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar itu di Banjarmasin, Selasa.
Namun pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) atau mantan pejabat pada Pemkab Banjar itu mengingatkan, normalisasi sungai tersebut harus dengan perencanaan yang betul-betul matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari yaitu saat pelaksanaan serta pascanya.
Selain itu, perlu sosialisasi yang lebih intens terlebih dahulu sehingga warga masyarakat bisa memahami tujuan baik tersebut, dan pada gilirannya turut berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan normalisasi sungai.
"Kita tidak ingin normalisasi sungai yang tujuannya baik, dalam pelaksanaan menimbulkan masalah baru karena kurang mantap perencanaan serta sosial," lanjut laki-laki kelahiran Kotabaru Tahun 1965 dan lama mengabdi di "Bumi Barakat" Banjar itu.
Pasalnya, menurut wakil rakyat dari Partai Demokrat itu, salah satu upaya pengendalian banjir yang belakangan ini bila musim penghujan bencana banjir sering melanda Bumi Barakat Banjar atau "Kota Intan" Martapura yang berjuluk "Serambi Mekkah" Kalsel tersebut dengan normalisasi sungai.
Sebagai contoh sungai-sungai kecil atau saluran terbuka (Salter) pada kanan kiri sepanjang Jalan A Yani seperti wilayah Kecamatan Gambut dan Kecamatan Kertak Hanyar.
"Tapi pada kanan kiri sepanjang Jalan A Yani wilayah Gambut dan Kertak Hanyar itu banyak bangunan sehingga perlu sosialisasi lebih intens atau pendekatan secara persuasif dengan warga masyarakat setempat agar tidak menimbulkan masalah baru," demikian Gt Abidinsyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021