Martapura, 24/2 (Antara) - Dewan Perwakilan Rakyat mendukung program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) dan pengembangan Kawasan Minapolitan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.


"Kami sangat mendukung program Gerpari dan Minapolitan karena kedua program membantu pembudidaya ikan," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati di Martapura, Kalsel, Selasa.

Pernyataan tersebut disampaikan wakil rakyat yang akrab disapa Titik Soeharto saat mengunjungi kawasan Minapolitan Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat.

Ia mengatakan, program Gerpari membantu kelompok pembudidaya ikan karena mereka mampu mengolah dan memproduksi pakan ikan secara mandiri di lokasi budidayanya.

"Jika pembudidaya ikan mampu memproduksi pakan ikan sendiri maka mereka bisa menghemat pembelian pakan sehingga mengurangi biaya operasional," ungkapnya.

Sementara, kawasan Minapolitan juga didukung karena melalui program pembudidayaan perikanan terpadu itu bisa meningkatkan produktivitas perikanan terutama ikan air tawar.

"Ikan air tawar seperti patin sangat digemari oleh masyarakat sehingga budidaya di kawasan Minapolitan Desa Sungai Batang harus ditingkatkan produksinya," pesan dia.

Menurut dia, kawasan Minapolitan di Kabupaten Banjar, Kalsel cukup berhasil karena mampu meningkatkan produksi ikan terutama jenis patin hingga ribuan ton per tahun.

"Harapan kami, jajaran KKP baik pusat hingga daerah terus membantu pengembangan kawasan Minapolitan sehingga produksi perikanan mampu memenuhi kebutuhan," ujarnya.

Dikatakan, DPR sudah menyetujui anggaran bidang perikanan sehingga diharapkan alokasi dana dimanfaatkan untuk membiayai seluruh program strategis perikanan.

Kunjungan anggota DPR RI komisi IV ke kawasan Minapolitan Desa Sungai Batang untuk melihat langsung proses pengolahan pakan ikan mandiri yang dijalankan pembudidaya ikan.

Rombongan mengunjungi tempat pembudidaya ikan patin "Gentong Langit" yang memproduksi pakan dua ton sehari untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan sendiri.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015