Kegiatan reses DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan di Kecamatan Banjarmasin Timur untuk wilayah Kelurahan Pekapuran Raya banyak yang menyampaikan keluhan masih tingginya harga gas elpiji khususnya untuk tabung 3 kilogram pasca musibah banjir.
"Hari ini kita reses menyerap aspirasi warga, ternyata keluhannya masih sekitar gas elpiji 3 kilogram, kata masyarakat masih mahal," ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin Dapil Banjarmasin Timur Noorlatifah saat gelar reses dewan di kantor kecamatan tersebut, Rabu.
Dia pun berharap keluhan warga ini dapat direspon pemerintah kota, karena harusnya harga gas elpiji 3 kilogram tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp17,5 ribu per tabungnya.
"Apalagi warga kita di wilayah Banjarmasin Timur inikan termasuk Kelurahan Pekapuran Raya terdampak musibah banjir yang parah kemarin tu, jadi harus dapat perhatian lebih lah," ujar Lala, sapaan akrab Noorlatifah.
Politisi Partai Golkar tersebut memastikan aspirasi warganya ini akan disampaikan ke pemerintah kota termasuk juga ke pihak Pertamina, sehingga dapat ditangani dengan baik.
"Yang jelas harus dipenuhi betul kuota bagi gas elpiji 3 kilogram bagi warga yang berhak di Banjarmasin Timur ini, sekalian juga kita minta diawasi betul penyalurannya agar tidak salah sasaran, ini yang terpenting," ujarnya.
Anggaran DPRD Kota Banjarmasin di Dapil Banjarmasin Utara Awan Subarkah juga menyampaikan hal yang sama, yakni, masih mahalnya gas elpiji 3 kilogram terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada saat reses dewan ini.
"Memang kalau di wilayah Kelurahan Pekapuran Raya itu padat penduduk, kebanyakan juga masyarakatnya golongan ekonomi rendah," paparnya.
Karena itu, kata dia, kuota bagi gas elpiji 3 kilogram di daerah sana sangat dibutuhkan warganya, apalagi kondisi usai banjir yang melanda pada pertengahan bulan awal tahun lalu, di mana pengaruhnya bagi kesulitan perekonomian masyarakat masih terasa sampai kini.
"Memang masalah gas langka hingga harganya mahal ini seperti kebiasaan, moga bisa ditangani kedepannya agar semuanya lancar tidak terulang-ulang masalahnya seperti ini," ujar politisi PKS tersebut.
Selain masalah itu, aspirasi masyarakat yang disampaikan ke pihaknya juga terkait infrastruktur, jalan gang dan jembatan, termasuk juga drainase, sebab akibat banjir lalu tersebut banyak yang rusak.
"Cukup lama kan musibah banjir kemarin terjadi, hingga ada yang berminggu-minggu daerah pemukiman warga yang tergenang banjir," ujarnya.
Pada pelaksanaan reses di Banjarmasin Timur ini semua anggota dewan yang berada di daerah pemilihan tersebut turun bertempat di Kecamatan Banjarmasin Timur, dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya dan wakil pimpinan Tugiatno.
Pelaksanaan reses dewan masih seperti tahun lalu, karena kondisi masih pandemi COVID-19, hingga para pendukung atau perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya melalui tulisan yang disampaikan ke masing-masing anggota dewan.
"Karena penyebaran COVID-19 di daerah kita masih tinggi, kita semua harus mentaati protokol kesehatan," ujar Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Hari ini kita reses menyerap aspirasi warga, ternyata keluhannya masih sekitar gas elpiji 3 kilogram, kata masyarakat masih mahal," ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin Dapil Banjarmasin Timur Noorlatifah saat gelar reses dewan di kantor kecamatan tersebut, Rabu.
Dia pun berharap keluhan warga ini dapat direspon pemerintah kota, karena harusnya harga gas elpiji 3 kilogram tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp17,5 ribu per tabungnya.
"Apalagi warga kita di wilayah Banjarmasin Timur inikan termasuk Kelurahan Pekapuran Raya terdampak musibah banjir yang parah kemarin tu, jadi harus dapat perhatian lebih lah," ujar Lala, sapaan akrab Noorlatifah.
Politisi Partai Golkar tersebut memastikan aspirasi warganya ini akan disampaikan ke pemerintah kota termasuk juga ke pihak Pertamina, sehingga dapat ditangani dengan baik.
"Yang jelas harus dipenuhi betul kuota bagi gas elpiji 3 kilogram bagi warga yang berhak di Banjarmasin Timur ini, sekalian juga kita minta diawasi betul penyalurannya agar tidak salah sasaran, ini yang terpenting," ujarnya.
Anggaran DPRD Kota Banjarmasin di Dapil Banjarmasin Utara Awan Subarkah juga menyampaikan hal yang sama, yakni, masih mahalnya gas elpiji 3 kilogram terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada saat reses dewan ini.
"Memang kalau di wilayah Kelurahan Pekapuran Raya itu padat penduduk, kebanyakan juga masyarakatnya golongan ekonomi rendah," paparnya.
Karena itu, kata dia, kuota bagi gas elpiji 3 kilogram di daerah sana sangat dibutuhkan warganya, apalagi kondisi usai banjir yang melanda pada pertengahan bulan awal tahun lalu, di mana pengaruhnya bagi kesulitan perekonomian masyarakat masih terasa sampai kini.
"Memang masalah gas langka hingga harganya mahal ini seperti kebiasaan, moga bisa ditangani kedepannya agar semuanya lancar tidak terulang-ulang masalahnya seperti ini," ujar politisi PKS tersebut.
Selain masalah itu, aspirasi masyarakat yang disampaikan ke pihaknya juga terkait infrastruktur, jalan gang dan jembatan, termasuk juga drainase, sebab akibat banjir lalu tersebut banyak yang rusak.
"Cukup lama kan musibah banjir kemarin terjadi, hingga ada yang berminggu-minggu daerah pemukiman warga yang tergenang banjir," ujarnya.
Pada pelaksanaan reses di Banjarmasin Timur ini semua anggota dewan yang berada di daerah pemilihan tersebut turun bertempat di Kecamatan Banjarmasin Timur, dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya dan wakil pimpinan Tugiatno.
Pelaksanaan reses dewan masih seperti tahun lalu, karena kondisi masih pandemi COVID-19, hingga para pendukung atau perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya melalui tulisan yang disampaikan ke masing-masing anggota dewan.
"Karena penyebaran COVID-19 di daerah kita masih tinggi, kita semua harus mentaati protokol kesehatan," ujar Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021