Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Ismail Hidayat meminta, agar pihak terkait meninjau ulang penghapusan tarif murah tiket untuk nasik pesawat.
"Jangan karena kasus Air Asia, buru-buru menghapus tarif murah tiket pesawat," ujar anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu di Banjarmasin, Senin.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, tidak sependapat kalau musibah yang menimpa Air Asia dikait-kaitkan dengan tarif murah tiket pesawat.
"Saya tidak sependapat kalau musibah yang baru-baru ini terjadi menimpa Air Asia dikait-kaitkan dengan tiket murah pesawat. Musibah itu merupakan takdir Allah swt," ujarnya.
"Mungkin pula karena faktor teknis penerbangan atau `human eror` yang diluar perhitungan. Tapi bukan karena tiket murah pesawat," lanjutnya saat berada di ruang Komisi III DPRD Kalsel itu.
Wakil rakyat dari PPP itu, juga meminta agar jangan ada sebutan tiket murah. "Karena sebutan tiket murah menimbulkan kesan perbedaan status sosial, yang tak semestinya terjadi," demikian Hidayat.
Sementara Sekretaris Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel itu Ibnu Sina bisa memaklumi penghapusan tiket murah pesawat kalau memang kaitannya dengan masalah yang berdampak pemeliharaan persawat.
Karena menurut informasi, lanjutnya, dengan harga tiket murah diduga pemeliharaan pesawat kurang terperhatikan, sehingga berdampak pada keselamatan penerbangan.
Namun anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sependapat, sikap Kementerian Perhubungan yang menertibkan perizinan penerbang bodong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Jangan karena kasus Air Asia, buru-buru menghapus tarif murah tiket pesawat," ujar anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu di Banjarmasin, Senin.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, tidak sependapat kalau musibah yang menimpa Air Asia dikait-kaitkan dengan tarif murah tiket pesawat.
"Saya tidak sependapat kalau musibah yang baru-baru ini terjadi menimpa Air Asia dikait-kaitkan dengan tiket murah pesawat. Musibah itu merupakan takdir Allah swt," ujarnya.
"Mungkin pula karena faktor teknis penerbangan atau `human eror` yang diluar perhitungan. Tapi bukan karena tiket murah pesawat," lanjutnya saat berada di ruang Komisi III DPRD Kalsel itu.
Wakil rakyat dari PPP itu, juga meminta agar jangan ada sebutan tiket murah. "Karena sebutan tiket murah menimbulkan kesan perbedaan status sosial, yang tak semestinya terjadi," demikian Hidayat.
Sementara Sekretaris Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel itu Ibnu Sina bisa memaklumi penghapusan tiket murah pesawat kalau memang kaitannya dengan masalah yang berdampak pemeliharaan persawat.
Karena menurut informasi, lanjutnya, dengan harga tiket murah diduga pemeliharaan pesawat kurang terperhatikan, sehingga berdampak pada keselamatan penerbangan.
Namun anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sependapat, sikap Kementerian Perhubungan yang menertibkan perizinan penerbang bodong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015