Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Kalimantan Selatan berupa sembako dari Presiden RI Joko Widodo dan bantuan dari Kementerian Pertanian.
Bantuan diserahkan kepada Bupati Banjar Khalilurrahman dan Kepala Dinas TPH Kalsel Syamsir Rahman, Rabu berupa benih padi 50 ribu hektar atau sebanyak 1.250 ton, itik (bebek) 89 ribu ekor, sembako 20 truk.
"Penyaluran bantuan sesuai arahan Presiden untuk mengatasi berbagai dampak khususnya ketahanan pangan di Kalsel dan Kabupaten Banjar yang terdampak banjir paling besar," ujar Mentan SYL di halaman kantor bupati.
Ditekankan, penanganan dampak banjir di Kalsel merupakan agenda prioritas Kementan sebagai tindak lanjut arahan Presiden memonitor dan menangani dampak banjir khususnya mengembalikan produksi tanaman pangan.
Oleh karena itu, Kementan sudah menyiapkan tiga agenda penanganan atau pemulihan dampak banjir yakni agenda darurat bersama-sama negara harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tetap bertahan hidup.
"Kedua, adalah agenda temporary meningkatkan produksi menggantikan semua yang gagal panen (puso) dan datanya harus jelas dan kongkret sehingga optimal mengembalikan produksi pangan," sebutnya.
Ketiga yakni agenda permanen sistem dalam bentuk program padat karya sehingga semua direktorat jenderal teknis lingkup Kementan membangun sektor pertanian bersama masyarakat dan semua pihak.
"Misalnya tanam padi serentak dengan luasan 100 ribu hektare dilakukan bersama-sama semua perangkat teknis Kementan. Program padat karya ini melibatkan langsung masyarakat, bukan proyek," tegasnya.
Dikatakan mantan Gubernur Sulsel itu, guna menyukseskan ketiga agenda tersebut dibutuhkan kebersamaan dan dilakukan bertahap atau sistematis sehingga hasilnya maksimal seperti yang diharapkan.
"Saat ini fokus mengerjakan agenda darurat dan puso. Untuk agenda permanen sistem fokus dikerjakan dalam bulan ini. Saya perintahkan semua dirjen agar merespon dan bekerja cepat," pesan Syahrul.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan Kementan karena sangat membantu pemulihan pascabanjir.
"Bantuan benih padi, hortikultura, perkebunan, peternakan, pupuk dan sarana pertanian lainnya sangat membantu petani untuk pemulihan akibat dampak banjir dan segera kami salurkan kepada petani," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banjar Khalilurrahman berterima kasih atas bantuan dan dukungan Kementan bagi petani untuk membangun kembali infrastruktur pertanian dan membantu ketersediaan sarana produksi lainnya.
"Kami berterima kasih atas bantuan sembako presiden maupun bantuan Kementan. Bantuan ini tentu sangat membantu petani dalam pemulihan sektor pertanian sehingga bisa cepat dibangun dan pulih kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Bantuan diserahkan kepada Bupati Banjar Khalilurrahman dan Kepala Dinas TPH Kalsel Syamsir Rahman, Rabu berupa benih padi 50 ribu hektar atau sebanyak 1.250 ton, itik (bebek) 89 ribu ekor, sembako 20 truk.
"Penyaluran bantuan sesuai arahan Presiden untuk mengatasi berbagai dampak khususnya ketahanan pangan di Kalsel dan Kabupaten Banjar yang terdampak banjir paling besar," ujar Mentan SYL di halaman kantor bupati.
Ditekankan, penanganan dampak banjir di Kalsel merupakan agenda prioritas Kementan sebagai tindak lanjut arahan Presiden memonitor dan menangani dampak banjir khususnya mengembalikan produksi tanaman pangan.
Oleh karena itu, Kementan sudah menyiapkan tiga agenda penanganan atau pemulihan dampak banjir yakni agenda darurat bersama-sama negara harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tetap bertahan hidup.
"Kedua, adalah agenda temporary meningkatkan produksi menggantikan semua yang gagal panen (puso) dan datanya harus jelas dan kongkret sehingga optimal mengembalikan produksi pangan," sebutnya.
Ketiga yakni agenda permanen sistem dalam bentuk program padat karya sehingga semua direktorat jenderal teknis lingkup Kementan membangun sektor pertanian bersama masyarakat dan semua pihak.
"Misalnya tanam padi serentak dengan luasan 100 ribu hektare dilakukan bersama-sama semua perangkat teknis Kementan. Program padat karya ini melibatkan langsung masyarakat, bukan proyek," tegasnya.
Dikatakan mantan Gubernur Sulsel itu, guna menyukseskan ketiga agenda tersebut dibutuhkan kebersamaan dan dilakukan bertahap atau sistematis sehingga hasilnya maksimal seperti yang diharapkan.
"Saat ini fokus mengerjakan agenda darurat dan puso. Untuk agenda permanen sistem fokus dikerjakan dalam bulan ini. Saya perintahkan semua dirjen agar merespon dan bekerja cepat," pesan Syahrul.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan Kementan karena sangat membantu pemulihan pascabanjir.
"Bantuan benih padi, hortikultura, perkebunan, peternakan, pupuk dan sarana pertanian lainnya sangat membantu petani untuk pemulihan akibat dampak banjir dan segera kami salurkan kepada petani," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banjar Khalilurrahman berterima kasih atas bantuan dan dukungan Kementan bagi petani untuk membangun kembali infrastruktur pertanian dan membantu ketersediaan sarana produksi lainnya.
"Kami berterima kasih atas bantuan sembako presiden maupun bantuan Kementan. Bantuan ini tentu sangat membantu petani dalam pemulihan sektor pertanian sehingga bisa cepat dibangun dan pulih kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021