Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mengungkapkan, tingkat inflasi di provinsi tersebut pada Desember 2014 tercatat 1,68 persen atau naik lagi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya (September, Oktober dan November 2014).


"Tingkat inflasi di Kalsel yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan kota Tanjung pada September 2014 tercatat 0,20 persen dan Oktober 0,54 persen," ungkap Kepala BPS provinsi setempat Dyan Praono Effendy, di Banjarmasin, Jumat.

Kemudian November 2014 tercatat 1,45 persen, yang berarti pada Desember 2014 naik 0,23 persen" lanjutnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin.

Ia menambahkan, laju inflasi kumulatif di Kalsel tahun 2014 (Desember 2014 terhadap Desember 2013) mengalami inflasi sebesar 7,28 persen (November 5,50 persen), dan laju inflasi "year on year" (y-o-y) juga 7,28 persen (November 6,56 persen).

Khusus di Banjarmasin pada Desember 2014 inflasi sebesar 1,63 persen. Lanju inflasi kumulatif tahun 2014 sebesar 7,16, dan laju inflasi y-o-y tercatat 7,16 persen.

Sementara di Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong (236 kilometer utara Banjarmasin) tingkat inflasi Desember 2014 sebesar 2,38 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sebesar 8,80 persen dan laju inflasi y-o-y juga tercatat 8,80 persen.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di "kota seribu sungai" Banjarmasin itu, antara lain bensin, ikan gabus (iwak haruan), nasi dengan lauk,cabai merah, tarif listrik, dan beras.

Di kota seribu sungai itu, dari tujuh kelompok pengeluaran, enam di antaranya mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dn tembakau 0,98 persen.

Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,67 persen, kelompok sandang 0,06 persen, kelompok kesehatan 0,17 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,61 persen.

Sedangkan di "kota minyak" Tanjung (236 kilometer utara Banjarmasin), komoditi yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi pada Desember 2014, antara lain pasir (bahan bangunan), jagung manis, ikan gabus, serta beras.

  Dari 82 kota di Indonesia yang menghitung indeks harga konsumen, kesemuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di kota Merauke, Provinsi Papua sebesar 4,53 persen, dan terendah di kota Meulaboh, Aceh 1,17 persen.    

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015