Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resor Kotabaru, Kalimantan Selatan, selama 2014 berhasil mengungkap sedikitnya 129 kasus narkotika dan obat-obatan terlarang atau narkoba.


Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Irawan, di Kotabaru, Rabu mengatakan, dari 129 kasus tersebut, sebanyak 42 kasus narkotika, dan 87 kasus terkait Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

"Dibandingkan dengan periode 2013, kasus narkoba yang berhasil diungkap kali ini terjadi peningkatan, yakni dari 121 kasus dan pada 2014 menjadi 129 kasus," ujarnya.

Menurut Kapolres, tersangka kasus narkoba yang berhasil diamankan, bukan hanya dari kalangan pengguna, tetapi juga dari kalangan bandar lokal. Karena bandar yang lebih besar berada di Banjarmasin atau Batulicin.

Sebelumnya, Kasat Narkoba AKP Sudiyono, menambahkan, selama 2013 Polres Kotabaru berhasil mengungkap 121 kasus Narkoba, dan 2012 sebanyak 81 kasus Narkoba.

Melihat jumlahnya, lanjut dia, kasus narkoba tiga tahun terakhir cenderung meningkat.

"Hingga pertengahan November jumlah kasus Narkoba sudah mencapai 118 kasus, tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah," imbuhnya.

Menurut Kasat Narkoba, dari analisa Polres Kotabaru, tersangka kasus narkoba sebagian besar adalah orang dewasa, antara 50 tahun ke atas, bukan golongan remaja.

"Ini menunjukkan bahwa konsumen Narkoba bukanlah dari kelompok umur remaja yang biasa terjadi, namun sebaliknya termasuk golongan orang dewasa yang sebenarnya sudah memiliki pandangan dan pemikiran yang lebih luas," tuturnya.

Bukan berarti remaja tidak perlu dikhawatirkan, hanya saja fenomena terungkapnya kasus narkoba yang melibatkan orang dewasa atau orangtua justru menjadi perhatian khusus.

"Padahal kita berharap kepada oarngtua untuk mewaspadai anak-anaknya, apabila ditemukan kejanggalan dalam dari kebiasaan hendaknya melaporkan ke polisi," tandasnya.

Terpisah, Ketua Badan Narkotika Kabupaten Kotabaru H Rudy Suryana, menambahkan, masalah narkoba akhir-akhir ini tidak lagi merambah pada remaja, akan tetapi sudah merambah pada orang dewasa, orangtua, bahkan anak-anak.

"Agar bisa flay, anak-anak usia sekolah dasar mulai menggunakan lem kastol, dan sejenisnya. Dan ini harus menjadi perhatian kita semua," katanya.

Semula kita berharap para orang tua, agar selalu memperhatikan gerak-gerik anak-anaknya, apabila anak suka menyendiri dan pendiam, tidak seperti biasanya, orangtua harus mencari tahu dan berusaha untuk lebih dekat dengan anak.

  "Orangtua harus memaksimalkan komunikasi dengan anak, salah satu cara untuk mencegah anak agar tidak terjerumus oleh narkoba," paparnya.    

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014