Beragam model hijab sekarang sudah menjadi tren mode wanita muslimah masa kini, sehingga membuka peluang usaha yang bagus jika ditekuni dengan baik. 

Menyadari potensi pasar yang terbuka dan besar itulah, wanita bernama Ferina ini mencoba menggeluti usaha penjualan hijab yang diproduksinya sendiri.

"Saya berkolaborasi dengan teman membuat produk hijab sulam. Alhamdulilah sambutan pasar cukup positif sejak usaha ini dirintis setahun lalu," kata Ferina di Banjarmasin.

Keunggulan dari produk hijab yang dibuat Ferina adalah bahan hijab yang nyaman untuk dipakai dan dihiasi dengan sulaman hand made atau buatan tangan langsung dan hanya diproduksi satu kali saja setiap seri. 

"Hijab sulam ini dapat digunakan dalam setiap momen baik itu suasana formal, semi formal, bahkan dalam suasana santai sekalipun," tutur mahasiswi Program Studi Bahasa Inggris FKIP Universitas Lambung Mangkurat itu.

Menyikapi masa pandemi COVID-19, gadis 22 tahun inipun turut memproduksi masker sulam, cepolan atau scrhuncie hingga masker konektor. 
Ferina mempromosikan hijab sulam yang diproduksinya. (ANTARA/Nonahijab)


Untuk sistem pemasaran, Ferina masih mengandalkan daring yang dinilainya lebih efektif dalam menjangkau pasar secara luas tanpa terbatas tempat dan waktu.

"Promosi usaha melalui media sosial Instagram @nonahijab.co dan media e-commerce," kata gadis yang aktif dalam kegiatan sosial lembaga "Rumah Amal Kita" itu.

Ferina mengaku membangun komunikasi intens dengan konsumen untuk mengulas "feedback" atau umpan balik terhadap produk hijabnya, karena dinilainya penting untuk menjaga performa dan kualitas produk.

"Sebagai pengusaha pemula pemasaran produk melalui internet memiliki tantangan tersendiri, karena melalui dunia virtual kita harus membangun kepercayaan penuh pada konsumen kita," cetus alumni SMAN 1 Banjarmasin itu mengakhiri.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021