Puluhan pengendara motor atau riders trail dari berbagai nama dan komunitas mulai ramai antarkan logistik untuk masyarakat pedalaman di wilayah Pegunungan Meratus yang terisolir tanah longsor di Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST),  Kalimantan Selatan.

"Alhamdulillah, setelah kita potongi batang pepohonan hari Selasa lalu yang menghalangi jalan, kini pengendara trail bisa lewat, walau pun tetap harus melambat karena lumpur tanah longsor. Sekarang, masyarakat pun gotong royong membersihkan jalur," ujar Budi, dari SMOTE Ireng Tanjung, Sabtu (23/1).

Para pengendara itu membawa logistik untuk kebutuhan masyarakat. Namun masih ada dusun yang belum bisa tersentuh, mengharuskan jalan kaki, misalnya ke Pantai Mangkiling, Bayawana dan Pantai Uang di Desa Datar Ajab.

"Miris kita lihat banyak masyarakat mengambil kebutuhan mereka untuk bertahan hidup. Khususnya masyarakat di Desa Datar Ajab. Mereka para orang tua, wanita, anak-anak harus jalan kaki melewati lumpur longsor dan berjalan sampai setengah hari menuju Desa Alat," ujar Budi.

Dia mengatakan, sementara excavator masih proses membuka jalan, para pengendara dan pendaki saat ini masih diperlukan untuk membantu masyarat setempat.

"Jalan Desa Arangani tidak terlalu parah, dibanding ke desa atasnya. Solusinya adalah alat berat untuk bersihkan jalan. Ke depan infrastruktur jalan ke desa desa aja lagi diperbaiki," ujar rider trail Rizaz dan Janmie dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. 

ANTARA bersama rombongan trail dari SMOTE Ireng Tanjung yang sampai menuju Desa Datar Ajab memakan waktu dari pukul 11. 00 sampai kembalinya pukul 22.00 malam, saat di jalan adapun juga hilir mudik relawan pendaki membawakan logistik untuk masyarakat.

Bisa dikatakan sepanjang jalan menuju desa di atas Dusun Arangani tanah longsor hampir menutup sepanjang jalan.
Salah seorang rider bermain dengan anak warga Desa Datar Ajab, HST korban banjir bandang (Antaranews Kalsel/Muhammad Fauzi Fadilah)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021