Musibah banjir di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terus terjadi, sekarang sudah memasuki hari kedelapan, untuk menyurutkan genangan banjir salah satunya digunakan pemerintah kota dengan menurunkan mesin pompa air yang bekerja 24 jam.
"Pompa air dioperasikan selama 24 jam, sebagai upaya untuk menyurutkan genangan banjir," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Kamis.
Dia mengumumkan melalui akun medsosnya, bahwa bahwa upaya pemerintah kota mengatasi teknis banjir selama dua hari ini, yakni, dari Rabu (20/1) hingga Kamis ini (21/1), dilakukan penyedotan di daerah banjir.
Sejak sore kemarin (20/1) hingga hari ini, katanya, Pemkot Banjarmasin sudah memasang mesin pompa besar 6 inchi sebanyak dua unit di sungai Veteran, untuk dibuang airnya ke Sungai Martapura.
"Jadi ujung sungai Veteran kita tabat (bendung) agar saat pasang air tidak masuk lagi," ujarnya.
Menurut dia, penyedotan air di daerah banjir itu juga dibantu mesin pompa dari Badan Penanggulangan Kebakaran (BPK) dari masyarakat.
Pada hari ini, ungkap Ibnu Sina, pemerintah kota memasang pula mesin pompa air lebih besar lagi, yakni, 10 inchi di Sungai Gardu.
"Ini sebagai upaya untuk mengatasi air kiriman dari hulu, masuk melalui sungai Gardu, hingga meluber ke pemukiman masyarakat di sana," tuturnya.
Titik ketiga dipasangnya mesin pompa juga berukuran besar di Jalan A Yani KM 4 di belakang Hotel Banjarmasin Indonesia (HBI) yang juga mengalami banjir parah, dialirkan ke Sungai Guring.
"Mohon doanya, kami usahakan 3--4 hari bisa surut terutama banjir di kawasan Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Barat," ujarnya.
Selain upaya penyedotan itu, katanya, pihaknya juga melakukan normalisasi sungai, setelah sungai Veteran, kini sungai Gardu dan Guring dengan cara mengeruknya.
Dilaporkan Pemerintah Kota Banjarmasin, akibat banjir ini posko pengungsi tersebar di 109 titik, sementara dapur umum yang tersedia baik dari pemerintah maupun swadaya masyarakat ada sebanyak 84 titik.
Sedangkan wilayah banjir masih terdapat di sebanyak 19 titik, terdiri dari di Kecamatan Banjarmasin Utara ada dua titik, Kecamatan Banjarmasin Timur di sebanyak 13 titik dan Banjarmasin Selatan di sebanyak empat titik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pompa air dioperasikan selama 24 jam, sebagai upaya untuk menyurutkan genangan banjir," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Kamis.
Dia mengumumkan melalui akun medsosnya, bahwa bahwa upaya pemerintah kota mengatasi teknis banjir selama dua hari ini, yakni, dari Rabu (20/1) hingga Kamis ini (21/1), dilakukan penyedotan di daerah banjir.
Sejak sore kemarin (20/1) hingga hari ini, katanya, Pemkot Banjarmasin sudah memasang mesin pompa besar 6 inchi sebanyak dua unit di sungai Veteran, untuk dibuang airnya ke Sungai Martapura.
"Jadi ujung sungai Veteran kita tabat (bendung) agar saat pasang air tidak masuk lagi," ujarnya.
Menurut dia, penyedotan air di daerah banjir itu juga dibantu mesin pompa dari Badan Penanggulangan Kebakaran (BPK) dari masyarakat.
Pada hari ini, ungkap Ibnu Sina, pemerintah kota memasang pula mesin pompa air lebih besar lagi, yakni, 10 inchi di Sungai Gardu.
"Ini sebagai upaya untuk mengatasi air kiriman dari hulu, masuk melalui sungai Gardu, hingga meluber ke pemukiman masyarakat di sana," tuturnya.
Titik ketiga dipasangnya mesin pompa juga berukuran besar di Jalan A Yani KM 4 di belakang Hotel Banjarmasin Indonesia (HBI) yang juga mengalami banjir parah, dialirkan ke Sungai Guring.
"Mohon doanya, kami usahakan 3--4 hari bisa surut terutama banjir di kawasan Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Barat," ujarnya.
Selain upaya penyedotan itu, katanya, pihaknya juga melakukan normalisasi sungai, setelah sungai Veteran, kini sungai Gardu dan Guring dengan cara mengeruknya.
Dilaporkan Pemerintah Kota Banjarmasin, akibat banjir ini posko pengungsi tersebar di 109 titik, sementara dapur umum yang tersedia baik dari pemerintah maupun swadaya masyarakat ada sebanyak 84 titik.
Sedangkan wilayah banjir masih terdapat di sebanyak 19 titik, terdiri dari di Kecamatan Banjarmasin Utara ada dua titik, Kecamatan Banjarmasin Timur di sebanyak 13 titik dan Banjarmasin Selatan di sebanyak empat titik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021