Dua desa di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) , Kalimantan Selatan masih terisolasi karena tanah longsor dan pepohonan menutup jalan utama mobilitas masyarakat pedalaman.

"Distribusi logistik sesuai kebutuhan terus diupayakan melalui berbagai kelompok relawan dengan kendaraan trail dan jalan kaki," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Berry Nahdian Forqan, dilaporkan Kamis.

Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab merupakan desa yang hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki, total jiwa yang terdampak banjir bandang dari kedua desa itu ada 493 orang.

Camat Hantakan, Kartadipura menyampaikan Desa Hinas Kanan ditemukan tiga rumah rusak berat dihuni 12 jiwa, Desa Datar Ajab ada 114 rumah rusak berat dihuni 399 jiwa, rumah hilang 20 dihuni 82 jiwa.

Hari ini, lanjut dia, excavator mini bantuan Kabupaten Barito Utara di ganti, karena kondisi tanah longsor mengharuskan excavator besar beroperasi.

Alat berat itu direncanakan Kamis dan langsung beroperasi diperkirakan 1 minggu sampai Desa Datar Ajab.

Sementara itu, tim Peduli Masyarakat Pedalaman Meratus, komunitas pendaki Gerombolan Hijau, saat melakukan survei ditemukan tiga titik longsor dari arah Desa Hinas Kanan ke Datar Ajab.

Hingga hari ini bantuan logistik berupa bahan makanan dan obat-obatan untuk korban banjir terus berdatangan. Begitu pun bantuan tenaga relawan, baik perintis jalan atau pun pendaki yang rela berjalan kaki.

"Kita bantu semampu-mampunya sampai keadaan benar benar baik. Kita masih memerlukan logistik dan tenaga khususnya para pendaki selama proses pemulihan pascabanjir bandang dan tanah longsor ini," ujarnya Kasman Susanto, selaku koordinator posko.

Bagi relawan yang ingin membantu logistik bagi korban banjir dengan berjalan kaki pada Jum'at, (22/1) pukul 1, bisa menghubungi Evafrdaa (085754773813).

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021